Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis biasa.

hamba Alloh yang berusaha hidup untuk mendapatkan ridhoNya. . T: @nuzululpunya | IG: @nuzulularifin

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jenderal Soedirman, Bapak Panutan TNI

27 Mei 2019   22:34 Diperbarui: 30 Mei 2019   18:35 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga wudhu, shalat tepat waktu, cinta rakyat sepenuh hati.

Sebuah kalimat pendek. Sederhana namun penuh makna. Semua tentara di negeri ini, pasti tahu siapa yang mengucapkan. Bapak Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jasanya tiada tara. Bagi eksistensi republik ini.

Jenderal Besar Soedirman. (dok. wikipedia)
Jenderal Besar Soedirman. (dok. wikipedia)

Beliau adalah Jenderal Soedirman (Sudirman). Petuah-petuahnya kini menjadi doktrin pengabdian TNI. Tertulis di Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman, Jl.Bintaran Pakualaman Yogyakarta. Museum yang seharusnya banyak menjadi jujugan generasi muda saat ini.

Lahir di Desa Rembang, Bantarbarang, Purbalingga pada 24 Januari 2016. Berlatar belakang keluarga Muhammadiyah menjadikan beliau pribadi yang taat menjalankan ibadah. Sekaligus tumbuh dan kembang dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan. Hingga menjadi pemimpin organisasi kepanduan se-Karesidenan Banyumas.

Mendapatkan pendidikan akademik yang sangat baik. Untuk ukuran remaja seusianya. Diantaranya adalah di HIS, MULO Wiworotomo, dan HIK Muhammadiyah Solo. Sementara pendidikan militernya digembleng oleh Suwarjo Tirtosupono hingga menjadi Daidanco. 

Karir militernya mulai terlihat cemerlang. Memimpin Divisi V/TKR Purwokerto untuk memimpin pertempuran di Ambarawa. Selamat 4 hari 4 malam memimpin pertempuran melawan sekutu. Tentu saja jumlah tentara yang tak seimbang. Ditambah alat tempur yang minim. Harus menghadapi pasukan sekutu dengan semua kelebihannya.

Tak Supit Udang menjadi fenomenal. Taktik yang juga pernah dilakukan oleh Salahuddin Al-Ayyubi saat Perang Salib. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh pasukan Jenderal Sudirman. Ini pula yang membuat Jenderal Gatot Soebroto semakin kesengsem dengan perwira muda ini.

Puncaknya adalah ketika beliau harus mempertahankan republik ini. Dimana ibu kota Yogyakarta sempat jatuh ke tangan Belanda. Bersama Kolonel AH. Nasution, dan  LetkolSoehart0 menyusun siasat operasi Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949. Menunjukkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih eksis. Ada dan cukup kuat untuk mendukung diplomasi di DK PBB.

Mengingat jumlah tentara saat itu yang tak sampai 500 orang. Beliau putuskan untuk melaksanakan perang gerilya terhadap Belanda dan sekutu. Selanjutnya rute yang dilewati kemudian lebih dikenal dengan Rute Gerilya Sudirman. Melintasi beberapa daerah di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun