Mereka melanjutkan dengan berlari cepat meninggalkan motornya dibelakang. Di pertengahan jalan seorang dari mereka berkata: "Denyut jantungku berdegup cepat, sepertinya aku akan pingsan jika terus berlari." Naluri meloloskan diri berlipat ganda bercampur rasa takut bila tertangkap.Â
Terus berlari, tiba-tiba mereka seperti terdorong masuk ke sebuah mesjid yang gerbangnya terbuka lebar. Menghindari kejaran. Masuk ke dalam. Mengatur nafas yang masih tersengal-sengal. Bertakbiratul ikhram.
 "Allahuaakbaarrr"
Menyempurnakan barisan shaf jamaah terakhir yang sedang melaksanakan shalat isya. "Seandainya ya tuhan, uang yang kubuat ini bermanfaat kepadaku pasti akan kuhiasi rumahmu dengan cahaya terang. Menolong siapa saja. Membeli bebek untuk Dulla. Bergembira bersama keluarga dan aku akan berangkat naik haji tahun depan." Doanya selepas shalat.
Sedangkan si polisi terus mengejar Amir melewati rumah-rumah,jalan-jalan dan keramaian. Tak terlintas dipikirannya untuk curiga bahwa Amir akan berani bersembunyi ke dalam mesjid.
.Dia terus mengejar! Kejar!
Siapakah yang dia kejar?