Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Film

Skenario Film Pendek: Nasi Goreng Ana

28 Mei 2020   17:26 Diperbarui: 28 Mei 2020   17:27 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
copyright:http://temantakita.com/

1. 

Film dibuka dengan lokasi sebuah ruang dapur. Disana terlihat  wajah seorang anak perempuan berusia sekitar tujuh tahun, wajahnya terlihat tersenyum bahagia memamerkan nasi goreng yang berada di hadapannya.

Tokoh cerita: 

- Ana (anak perempuan dalam foto) 

- Koko, kakaknya yang berbeda usia sepuluh tahun dari Ana. 

- Siti

- Perawat

- Beberapa figuran

 

2. 

Ruang tamu. 

Pemain Koko

Terdengar suara Adzan Maghrib mengajak semua yang sedang berpuasa untuk segera membatalkan.

Koko: Alhamdulillah (Mengusap Mukanya)

Koko segera bangkit dan menuju ke ruang dapur, ketika semakin mendekati ruang dapur hidungnya mencium bau wangi bawang dan telur yang digoreng.

3.

Ruang dapur.  

Pemain Koko, Siti

Koko mengambil gelas yang terletak pada rak yang menempel pada tembok,lalu dengan segera menuangkan air putih ke dalam gelas dan segera meminumnya. Alhamdulillah, ucapnya lagi.

Perlahan ia pun  menoleh ke arah kompor yang diatasnya terdapat wajan penggorengan lengkap dengan nasi goreng dan telurnya. Ia menghela nafas dan mulai mengambil piring, dan dengan cepat memindahkan nasi goreng tersebut ke piringnya dan segera memakannya.

Hmm, enak.

Di luar terdengar suara pintu depan rumah terbuka dan langkah kaki setengah berlari, segera memasuki ruang dapur.

Sitipun mengikuti jejak Koko, mengambil gelas dari rak yang terletak pada tembok, meminumnya , kemudian mengambil piring dan mengisinya dengan nasi goreng, kemudian memakannya dengan lahap.

Koko menatap Siti dan kemudian berkata Yuk Maghrib an

4.

Kamar tidur Koko

Pemain Koko dan Siti

Koko shalat dan kemudian setelah selesai meletakkan sajadah di tempat tidur dan mulai mengambil remote kontrol untuk televisi yang berada tepat dihadapannya. Perlahan ia mulai mengganti-ganti chanel dan akhirnya merasa bosan lalu mematikan.

Di luar,Siti sibuk bernyanyi besenandung menyanyikan lagu Bimbo yang berjudul Puasa.

Koko diam mendengarkan, namun mendadak telepon genggamnya bergetar, ia pun mengambil telepon gengam yang terletak di tempat tidur dan mulai membaca tulisan di layarnya.

Aku pergi dahulu, teriaknya 

Keningnya berkerut dan dengan cepat diambilnya jaket dan dipakaikan pada tubuhnya, ia beranjak ke arah pintu kamar dan membukanya dengan cepat.

Tanpa menunggu jawaban,Koko segera keluar rumah.

5.

Ruangan rumah sakit dan kamar rumah sakit

Pemain Koko, perawat dan beberapa pemain ekstra

Koko menatap perawat dihadapannya. Jadi bagaimana kondisinya? 

Perawat : Sebentar lagi saya antar ke ruangan.

Koko berdiri mematung dan menatap ke telepon genggamnya , tulisan di layar terlihat jelas. Tulisannya, segera datang ke rumah sakit, urgent.

Perawat: ayo ikut saya.

Mereka berdua berjalan ke arah sebuah ruangan dan memasukinya. Kondisi ruangan gelap dan samar-samar. 

Perawat: Tidak bisa dinyalakan dahulu lampunya ya

Koko menganggukkan kepala, menarik kursi dan duduk menghadap ke arah tempat tidur yang tertutup tirai.

Perawat: sebentar lagi pasien akan datang kembali ke ruangan. Tunggu disini saja dan upayakan tidak terlalu ribut.

Perawatpun bergegas ke luar ruangan, setengah berlari karena mendengar bunyi panggilan mencari dirinya.

Koko duduk terdiam, membeku dan tubuhnya tetap mengarah ke arah tempat tidur yang tertutup tirai.

Kamera menyorot ke arah dinding di sebelah kiri, jam dinding terlihat menunjukkan waktu pukul 20.00 WIB


6.

Kamar rumah sakit

Pemain Koko, perawat dan Ana

Koko kembali melihat dinding saat didengarnya suara di luar kamar. Jam menunjukkan, tepat sudah lima belas menit kemudian .

Dari luar kamar, terdengar suara kursi roda memasuki rungan didorong oleh perawat. 

Kokopun menundukkan wajahnya dan perlahan berpaling ke arah pintu.

Sosok Ana terlihat duduk pada kursi roda, wajah dan tangannya terlihat terbalut perban putih. 

Perawat membantu Ana naik ke tempat tidur dan menyelimutinya.

Perawat : Jangan dinyalakan dahulu lampunya, Ana belum bisa melihat cahaya lampu terang. Lampu di ujung pintu saja yang dinyalakan.

Perawat kemudian keluar ruangan, meninggalkan Koko dan Ana.

Koko: Kamu gimana?

Anna: Sudah nggak sakit kok Kak, tadi dokternya ramah sekali. Ana cuma dipesan agar tidak mengulangi lagi, dan harus banyak istirahat. Bi Siti ada dimana Kak? Aku kangen Bi Siti dan kangen rumah. Juga kangen Ayah dan Bunda. Kapan Ana bisa melihat mereka?

Koko: Tadi Ayah beri kabar lewat sms, tiket pesawat sudah dapat, cuma tidak tahu bisa masuk ke bandara atau tidak. Kalaupun bisa, mungkin sampai disini, juga harus dikarantina dahulu. Ana istirahat dulu saja.

Ana: Kenapa mesti dikarantina Kak?

Koko: Karena ada penyakit, jadi harus dikarantina.

Ana: Kakak sudah buka puasa? 

Koko: Sudah, dengan nasi goreng.

Ana: Nanti aku buatkan lagi ya Kak, enak kan buatanku?

Koko terdiam, pikirannya melayang kejadian kemarin. Saat Ana berpose untuk berfoto di depan kompor berisi nasi goreng dengan telur. Kemudian karena Koko tidak hati-hati, Koko terpeleset di lantai yang licin karena minyak goreng yang menetes dan tanpa sengaja tangannya memukul rantang berisi minyak panas. Kamerapun menyorot kegelapan, hanya suara jeritan Ana terdengar dan mengeluh wajah dan tangannya terkena minyak panas.

Koko pun kembali melihat ke telepon genggamnya, nampak foto Ana yang sibuk  tersenyum di depan kompor dengan wajan berisi nasi goreng dan telur. 

Tulisan pesan sponsor berjalan : Selalu temani anak anda saat sedang memasak, dan berhati-hatilah saat memasak. Iklan layanan masyarakat ini dipersembahkan oleh minyak goreng AHFGT

Keterangan.

Skenario ini sifatnya fiktif belaka, dari sikap prihatin melihat saat kondisi normalpun, terkadang banyak kecelakaan terjadi di dapur menimpa anak kecil. Sehingga terpikirkan dengan kondisi saat ini, ada pandemi Covid 19. Anak di rumah hanya dititpkan pada pembantu, maka semakin banyak kecelakaan dalam rumah yang dapat menimpa anak.

Foto diambil dari google, dengan pilihan setting "Tidak difilter berdasarkan lisensi" dan telah mencantumkan sumber yang muncul pada google

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun