Mulai dari membaca artikel di platform Facebook, saya beberapa kali melihat postingannya tidak seperti biasanya. Rasa ingin tahu pun muncul, apa itu Kompasiana? Apakah platform ini telah menjadi profesi baru atau seorang wartawan koran, seperti koran Amex (Ambon Ekspres) di tempat saya, atau Maluku Pos dan lainnya? Saat saya membaca artikel pertama, Â saya merasa sangat tertarik! Saya berpikir, jika orang lain bisa, mengapa saya tidak mencoba?
Dengan hati yang sedikit berdebar, saya mencoba menulis artikel pertama dengan penyusunan ide yang belum terlalu terstruktur, tetapi saya berani mencoba. Beberapa hari kemudian, muncul ide-ide baru, dan saya mulai menulis. Setelah saya publikasikan, saya memberi tahu teman-teman di Facebook dan WhatsApp. Ketika mereka membaca, tanggapan mereka sangat positif. Beberapa artikel yang saya bagikan tiba-tiba menjadi pilihan. Semakin semangat.
Yang lebih menggembirakan lagi, dua artikel saya menjadi Artikel Unggulan (AU). Sukacita besar memenuhi hati saya. Dengan kedua artikel itu, saya ingin terus menulis, selalu ingat Kompasiana. Saya merasakan seperti lirik lagu yang mengatakan, "Aku mau makan ingat kamu, aku mau tidur ingat kamu, aku mau pergi ingat kamu." Itulah perasaan saya. Saat bangun pagi, apa yang harus saya tulis di Kompasiana? Saat tidur malam, apa yang harus saya tulis besok? Begitulah sedikit pengalaman saya menulis di Kompasiana. Semoga pengalaman ini bermanfaat, dan mari saling membangun untuk menulis di Kompasiana tercinta. Semoga bermanfaat.
