LEBAK, KOMPAS.com --- Dalam dunia yang makin kabur antara kebenaran dan kepentingan, nama H. Eli Sahroni, atau yang dijuluki King Badak, muncul bukan sebagai politisi, melainkan sebagai pengendali kegelapan batin manusia --- seorang pemimpin pergerakan yang menempuh jalan sunyi membangun mental baja dan kesadaran sejati.
Lewat filosofi perjuangannya yang dituangkan dalam karya dan gerakan bertajuk "Cara Menjadi Pribadi Bermental Baja", Eli Sahroni menegaskan bahwa kekuatan sejati bukan datang dari kekuasaan, tapi dari kemampuan menguasai diri dalam gelapnya ujian hidup.
Eli Sahroni ditempa bukan di ruang nyaman, melainkan di pusaran perlawanan sosial sejak era reformasi.
Sebagai jurnalis dan aktivis, ia belajar bahwa pergerakan sejati bukan tentang siapa yang paling keras berteriak, tapi siapa yang paling tahan dalam diam.
"Gelap itu bukan untuk ditakuti, tapi dikendalikan. Karena dalam gelap, manusia diuji apakah ia menyerah atau menyalakan cahaya," tutur Eli dalam salah satu sesi motivasi internal Badak Banten Perjuangan.
Pandangan ini menjadikan dirinya lebih dari sekadar tokoh ormas --- ia adalah perancang strategi kesadaran, yang mengajarkan bahwa mental baja lahir dari luka, disiplin, dan keberanian melawan diri sendiri.
Sang Pengendali Kegelapan
Julukan "Sang Pengendali Kegelapan" bukan tanpa makna.
Eli dikenal mampu mengubah kemarahan, kegelisahan, dan rasa tidak berdaya masyarakat menjadi energi perubahan yang konstruktif.
Ia memandang kegelapan sebagai guru, bukan musuh.