Judul diatas adalah satu kalimat yang penulis dapatkan dari para pemikir terdahulu, sebuah nasehat untuk melalui fase bahagia supaya tidak terlalu larut dalam kebahagiaan hingga menyebabkan kesombongan, berbangga diri. Atau melewati masa masa sulit supaya tidak berputus asa, apalagi sampai berniat mengakhiri hidup, semoga kita dijauhkan dari perilaku buruk tersebut.Â
Jika kita sedang bahagia, entah mendapatkan proyek yang besar hingga mendatangkan keuntungan besar. Mendapatkan pekerjaan yang di inginkan dengan gaji tinggi. Atau kita mendapatkan promosi jabatan mentereng yang selama ini kita idam idamkan. Supaya semua itu, kebahagiaan atau kesenangan itu tidak merubah karakter diri kita, menjadi manusia yang sombong dan berbangga diri dengan segala pencapaian yang ada, selalu katakanlah kepada diri kita " Semua ini akan berlalu ".
Jabatan mentereng jangan sampai membuat kita lupa dengan orang-orang kecil yang dibawah kita, apalagi merubah karakter diri kita yang tadinya selalu rendah hati menjadi sombong, merasa paling hebat dan paling benar. Segala pendapat kita wajib didengarkan atau diikuti, karena sudah ada di posisi yang hebat yang tidak semua orang bisa mencapainya. Katakanlah pada diri kita, bahwa semua ini akan berlalu. Jabatan akan selesai, senang senang akan selesai, uang banyak akan selesai, penghormatan manusia pun akan selesai saat kita tidak menjabat jabatan atau posisi mentereng lagi. Semua ini akan berlalu, menjadi semacam mantra bahwa jabatan apapun yang kita terima tidak boleh merubah karakter baik kita menjadi karakter buruk.Â
Kebahagiaan apapun yang kita terima, jangan terlalu larut didalamnya, tetap bersyukur, rayakan kebahagiaan itu dengan sewajarnya saja karena semua akan berlalu. Akan datang masa masa sulit yang menimpa setiap manusia dan itu adalah termasuk dalam ketentuan Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT.Â
Demikian juga saat masa sulit datang, seolah tidak ada makhluk yang lebih sulit dari kita. Entah terlilit hutang yang begitu besar dan bingung bagaimana membayarnya. Atau ditinggalkan kekasih pergi untuk selamanya padahal selama ini begitu setia menemani dimanapun kita berada. Atau seorang anak yang ditinggalkan orang tuanya dan bingung harus bagaimana menjalani hidup karena selama ini hidupnya selalu dibimbing dan dilindungi dan dicukupkan kebutuhannya oleh orang tuanya. Atau bangkrutnya sebuah usaha yang menghabiskan dana ratusan juta sementara tabungan sudah ludes untuk modal usaha. Maka untuk mendidik diri ini untuk tetap bertahan meskipun sulitnya hidup yang sedang dijalani, katakanlah kepada diri kita " Semua ini akan berlalu "
Karena tidak ada masalah yang abadi. Tidak ada kebahagiaan yang abadi. Tidak ada kesedihan yang abadi. Semua akan berlalu seiring berjalannya waktu. Untuk masa masa sulit yang sedang menimpa, Kita hanya perlu bertahan saja. Untuk masa masa bahagia yang kita dapatkan, kita perlu bersabar saja, dengan sabar akan lahir sikap yang tetap rendah hati, tidak bangga diri, setinggi apapun pencapaian yang sudah kita gapai.Â
Untuk selanjutnya atas segala kesulitan yang menimpa kita, kita serahkan pada Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT, agar Allah membantu kita lepas dari segala permasalahan hidup yang membebani hati dan pikiran kita.Â
Atas segala bahagia yang kita terima, syukur adalah sikap terbaik yang harus kita tunjukkan supaya tidak berbangga diri dan yakin bahwa apa yang didapat semua ini atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI