Mohon tunggu...
Nurwulan citrasari
Nurwulan citrasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Berkarya dari hati, mengeluarkan perasaan, ungkapan hidup, melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

3 Waktu yang Efektif Memberikan Nasihat kepada Anak

18 Maret 2021   12:30 Diperbarui: 18 Maret 2021   12:46 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/fadimaz/

Kedua orang tua harus memahami bahwa memilih waktu yang efektif untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nasihatnya. Memilih waktu yang efektif meringankan tugas orangtua dalam mendidik anak. Hal ini dikarenakan sewaktu-waktu anak bisa menerima nasihatnya, namun terkadang pada waktu yang lain ia menolak keras. Apabila kedua orangtua sanggup mengarahkan hati si anak untuk menerimanya, pengarahan yang diberikan akan memperoleh keberhasilan dalam upaya pendidikan .

Rasulullah SAW selalu memperhatikan secara teliti tentang waktu yang efektif untuk mengarahkan anak, membangun pola fikir anak, mengarahkan perilaku anak, dan menumbuhkan akhlak yang baik pada diri anak.

Di kutip dari buku “Prophetic Parenting  karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid “ Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tiga waktu mendasar dalam memberi pengarahan kepada anak yaitu:

1. Dalam perjalanan

Riwayat al-Hakim dalam kitab mustadakarya (3/541) menegaskan bahwa perjalanan itu dilakukan di atas kendaraan. Dia meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallah’anhuma  :

“Nabi SAW di beri hadiah seekor bighal oleh Kisara beliau menungganginya dengan tali kekang dari serabut. Beliau memboncengkanku di belakangnya. Kemudian beliau berjalan. Tidak berapa lama, beliau menoleh dan memanggil. “Hai anak kecil.” Aku jawab,”Labbaika, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda “Jagalah agama Allah niscaya dia menjagamu... “

Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan suatu rahasia kepada seorang anak di tengah perjalanan agar dia mengingatnya. Hal ini tidak lain karena besarnya penerimaan si anak pada waktu-waktu semacam ini,

2. Waktu makan

Pada waktu ini, seorang anak selalu berusaha untuk tampil apa adanya. Sehingga, terkadang dia melakukan perbuatan yang tidak layak atau tidak sesuai dengan adab sopan santun di meja makan. Apabila  kedua orangtuanya tidak duduk bersamanya selama makan  dan  meluruskan kesalahan-kesalahannya, tentu si anak akan terus melakukan kesalahan tersebut. Selain itu, apabila kedua orang tua tidak duduk bersama si anak ketika dia makan, kedua orangtua akan kehilangan kesempatan berupa waktu yang tepat untuk memberikan pengarahan kepadanya

Nabi Muhammad SAW makan bersama anak-anak. Beliau memperhatikan dan mencermati sejumlah  kesalahan. Kemudian beliau memberikan pengarahan dengan metode yang dapat mempengaruhi akal dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Demikianlah yang terjadi :

Di riwaytkan oleh Bukhari dan Muslim dari umar bin  Abi Salamah radhi yallahu’anhuma ia berkata: 

“ Aku masih anak-anak ketika berada dalam pengawasan Rasullahah SAW Tanganku bergerak ke sana ke mari di nampan makanan. Rasullullah SAW bersabda kepadaku: “Hai anak kecil, ucapkanlah basmalah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah apa yang ada di hadapanmu.” Sejak itu, begitulah cara makan.

Dalam riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Hibbandalam kitab Shahihnya disebutkan dengan lafal:

“Mendekatlah wahai anakku, ucapkanlah basmallah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah apa yang ada di hadapanmu

 Dalam riwayat ini kiata mendapatkan ajakan Nabi Muhammad SAW kepada anak kecil untuk makan bersama beliau. Itu dilalukan dengan segenap kelembutan. Mendekatlah setelah itu beliau memberi pengarahan tentang cara dan adab makan.

 Para sahabat selalu mengajak anak-anak mereka untuk menghadiri acara. Terlebih lagi acara yang dihadari Rasullulah SAW  Pada acara tersebut anak-anak itu belajar berbagai hal yang bermanfaat dan berbagai adab, sehingga mereka mendapatkan kekuatan dan kemampuan sedikit demi sedikit.

3. Waktu anak sakit

Sakit dapat melunakan hati orang-orang dewasa yang keras. Maka, apa pendapat anda dengan hati anak-anak yang masih lembut dan mudah menerima? Anak kecil ketika sakit, ada dua keutaman yang terkumpul padanya untuk meluruskan kesalahan-kesalahan dan perilakunya bahkan keyakinan, yakni keutaman fitrah anak dan keutaman lunaknya hati ketika sakit

Rasulullah SAW telah memberikan pengarahan  kepada kita atas hal ini. Beliau menjenguk anak Yahudi yang sedang sakit dan mengajaknya masuk islam. Kunjungan ini menjadi kunci cahaya bagi anak tersebut.  Diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas radhiyaallau anhu, ia berkata:

“ Seorang anak yahudi yang menjadi pelayan Nabi Muhammad SAW sakit. Nabi SAW datang menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya dan bersabda kepadanya. “ Masuk Islamlah engaku. “ Dia melihat ke arah bapaknya yang saat itu juga berada di sana. Si bapak berkata. “Turutilah Abul Qasim. “ Maka, dia pun masuk Islam. Nabi SAW pergi sambil berdoa.”Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan dari api neraka.”

Lihatlah anak ini yang sehari-harinya menjadi pelayan Nabi SAW, Namun beliau tidak mengajaknya masuk islam sampi beliau menemukan waktu yang tepat untuk mendakhawhinya.. Beliau mendatangi dan menjenguknya. Seperti dakwah Nabi Muhammad SAW, saya mengajak pada diri saya sendiri segenap pembaca untuk sabar dan pelan-pelan dalam berdakwah, serta menunggu waktu yang tepat untuk menebarkan benih-benih keimanan agar tumbuh dalam pendidikan yang tepat dan waktu yang tepat.

Demikianlah ketiga waktu yang Efektif  untuk kedua orang tua dalam memberikan pengarahan kepada anaknya dan membangun kepribadiannya: yaitu dalam perjalanan, waktu makan dan ketika sedang sakit. Juga bisa ditambahkan waktu-waktu lainnya yang di perikirakan sebagai waktu yang tepat bagi kedua orang tua untuk anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun