Rivalitas memang berujung ke HARGA DIRI. Ini yang sulit dihindari apalagi sebelum laga berlangsung telah terjadi perang urat syaraf di media sosial antara dua kubu yang akan bertanding  sehingga ketika suporter datang ke Stadion telah membawa tekad dan semangat untuk mendukung klubnya untuk meraih kemenangan. Menang atas rival menjadi harga mati !
Namun ketika HARGA DIRI terusik dengan kekalahan sangat tidak elok untuk dilampiaskan dengan membuat kerusuhan. Tentu saja klub yang didukung bakal menanggung akibatnya.
Arema FC bakal dilarang menggelar pertandingan kandang di sisa pertandingan kompetisi Liga 1 2022-2023 dan Aremania juga bakal dilarang hadir ketika Arema FC bertanding di manapun.Â
Belum lagi sanksi berat lainnya bakal dijatuhkan untuk Arema FC oleh Komisi Disiplin PSSI.
Bukan tidak mungkin akibat dari kerusuhan ini, konfederasi sepakbola Dunia atau FIFA bakal membatalkan ajang Piala Dunia U-20 di tahun 2023 yang bakal berlangsung di Indonesia.
Bahkan terburuknya, Indonesia bakal kembali dibekukan keanggotaannya dari FIFA karena melakukan pelanggaran dalam statuta FIFA seperti penggunaan gas air mata di dalam Stadion.Â
Bila hal itu terjadi maka Indonesia dilarang tampil di Piala Dunia U-20 2023, Piala Asia U-20 2023 dan Piala Asia 2023.
Operator Liga 1 PT LIB telah memutuskan untuk menghentikan pertandingan Liga 1 selama satu pekan dan PSSI juga akan membentuk tim investigasi untuk mengusut kerusuhan yan terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Kita semua sangat menyesalkan terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menimbulkan jatuhnya ratusan korban jiwa.
Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Tidak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa manusia.