Mohon tunggu...
Nurwahidah
Nurwahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku dan kulineran, serta suka belajar tentang budaya baru dari setiap daerah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memahami Perjalanan Hidup: Pengalaman, Pelajaran, dan Pertumbuhan

4 Oktober 2023   10:18 Diperbarui: 4 Oktober 2023   10:28 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan kejutan, rintangan, serta momen- momen kebahagiaan. Dalam serangkaian peristiwa yang membentuk keberadaan kita, terkandung pengalaman, pelajaran, dan pertumbuhan yang tak ternilai harganya. Setiap langkah yang diambil membawa kita ke arah yang belum tentu terduga, membuka pintu kepada kesempatan dan tantangan yang membentuk karakter serta memperdalam pemahaman tentang makna hidup. Banyak hal dan pencapaian yang telah saya dapatkan selama hidup dan bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik.

Pertama, pada saat SMA, orangtua saya memilih untuk menyekolahkan saya di salah satu SMA terbaik di kota dan mengarahkan untuk menumpang tinggal di rumah kerabat. Hal ini mereka lakukan agar saya terlatih untuk bisa hidup mandiri jauh dari orangtua. Selama tiga tahun saya mendapatkan banyak pelajaran proses sekolah dan menumpang hidup di rumah kerabat. Menjadi mandiri dan bertanggungjawab untuk diri sendiri dan orangtua itu adalah sesuatu yang mutlak. Mengontrol diri dalam bersikap juga menjadi hal yang paling penting karena  ketika kita menumpang tidak akan sebebas ketika kita berada di rumah sendiri. Kita harus mau belajar untuk mau mengikuti auran atau batasan yang dibuat oleh tuan rumah walaupun itu berberbeda dengan kebiasaan kita di rumah sendiri. Hal yang saya dapatkan dari proses ini adalah mampu belajar untuk menjaga cara bersikap dan bertutur kata, lebih mandiri dalam mengurus diri sendiri serta menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orangtua. Dan saya bangga bisa berhasil melewati proses ini.

Selanjutnya, Bekerja di Sebuah Sekolah Menengah Pertama memberikan banyak pengalaman dan pelajaran hidup baik dari sesama rekan kerja maupun dari siswanya. Saya memiliki tanggung jawab di bidang administrasi serta sebagai operator di sekolah tersebut.  Seperti yang diungkapkan oleh Brook (2012) bahwa di tempat kerja, harapannya adalah seseorang akan berfungsi secara kompeten dan berguna sesuai dengan bakat yang telah dikembangkan.Selama bekerja saya selalu berusah untuk mengikuti beberapa pelatihan mandiri untuk meningkatakan kompetensi dalam bkerja dan hal itu bisa membantu saya untuk bertemu dengan relasi-relasi baru yang membantu ketika saya mengalami kesulitan. Selama bekerja, saya menemukan banyak hal yang beda dengan diri saya sendiri. Diharuskan bekerjasama dengan orang-orang yang Sebagian besar nyaman dengan keadaan dan cenderung menolak perubahan. Awalnya hal tersebut sangat mengganggu, apalagi ketika pandemi Covid-19, kita harus beradaptasi dengan menggunakan teknologi ketika melakukan proses belajar mengajar. Banyak dari rekan kerja yang merasa susah untuk mau mengikuti perubahan ini, bahkan menolaknya. Tetapi dengan kerjasama tim yang baik, kami bisa menemukan strategi pendekatan yang baik untuk menarik mereka agar keluar dari zona nyaman. Menurunkan ego dan meningkatkan rasa empati merupakan kunci kita untuk bisa bekerjasama dengan baik. Membuka diri untuk menerima perbedaan pandangan satu sama lain bisa menjadi cara ampuh untuk mempererat Kerjasama tim.

Selain itu, saya merupakan salah satu tempat curhat para siswa, mulai dari masalah asmara hingga kehidupan mereka di rumah. Dari situ saya belajar bahwa ada anak yang nakal karena mereka tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orangtua, perlakuan kasar orangtua membentuk anak menjadi lebih tidak terkontrol. Dari mereka saya belajar untuk menjadi pendengar yang baik untuk oranglain dan memberikan solusi jika mereka memang membutuhkan. Walaupun di tempat kerja saya memiliki banyak pembelajaran,tetapi saya masih merasa kurang. Saya merasa tidak berkembang dan membutuhkan sesuatu yang bisa membuka wawasan saya lagi. Maka dari itu memutuskan hijrah ke DI Yogyakarta untuk menempuh Pendidikan S2.

Yang ketiga adalah melanjutkan studi S2 di Yogyakarta sempat menjadi pro kontra dalam keluarga. Pertanyaan kenapa harus kuliah jauh-jauh?, Memangnya mampu untuk hidup sendiri di sana?, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sempat membuat ragu. Beruntungnya saya memiliki seorang ibu yang sangat mendukung anak-anaknya. Ibu saya hanya berkata ikuti kata hatimu dan selama kamu sudah paham dengan segala konsekuensi yang akan kamu hadapi nanti, silahkan memilih jalan yang kamu inginkan. Untuk pertama kali dalam hidup , saya bisa mengambil keputusan besar untuk hidupku. Saya mau belajar untuk bertemu dengan orang baru, budaya baru dan lingkungan baru yang memang sangat asing dan tanpa kenalan satu pun. Dalam artikel Real Reason People Won't change, Meyerson, dkk (2015) menjelaskan tentang bagaimana persepsi Kita membentuk realitas kita. maksudnya adalah Asumsi besar mencerminkan cara kita menciptakan atau membentuk gambaran dunia dan kemudian mewujudkan penemuan kita menjadi kenyataan. Dan hasil dari pilihanku tidak mengecewakan, selama di Yogyakarta saya bisa menjadi diri sendiri, bertemu dengan banyak orang hebat yang bisa memberikan pembelajaran hidup serta teman-teman yang bisa memberikan warna lain dalam kehidupan saya

Dan  terakhir adalah membuat platform kawan mendengarkan. Berawal dari tugas kuliah proyek komunikasi publik, saya dan tim memilih untuk mengangkat tema kesehatan mental. Membuat platform awalnya hanya untuk wadah untuk membagikan informasi tentang kesehatan mental. Selam proses menjalankan tugas kuliah tersebut, saya menemukan satu hal yang menjadi titik point untuk berubah yaitu banyak orang di luar sana yang butuh di dengarkan keluhannya, apalagi tentang kesehatan mental mereka yang mulai terganggu. Dan saya sadar bahwa kita tidak butuh melakukan banyak hal untuk membantu mereka, kita hanya butuh menyiapkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka. Menjadi pendengar itu tidak sulit, tetapi meluangkan waktu untuk mendengar itu membutuhkan effort. Saya belajar bahwa bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang dan belajar untuk lebih menjaga ucapan karena bisa tanpa sadar akan menyakiti bahkan membuat orang lain mengalami gangguan kesehatan mental.


                Dari empat proses tersebut hal yang paling sulit yang saya lakukan adalah ketika harus meyakinkan diri untuk menempuh Pendidikan di Yogyakarta. Akibat dari banyaknya komentar-komentar membuat saya bingung dan sempat takut jika keputusan yang saya ambil ini salah. Dan setelah meyakinkan dir sendiri, akhirnya saya sadar bahwa yang menentukan jalan hidup kita adalah diri kita sendiri karena yang merasakan dan menjalani segala resiko dan konsekuensi dari pilihan adalah kita. Selama itu adalah hal yang baik dan tidak merugikan orang lain, maka jalani hidup yang kamu suka. Tantangan kedua adalah mewujudkan mimpi agar Platform kawan mendengar tetap jalan dan memberikan manfaat ke banyak orang. Kesibukan kuliah membuat kegiatan sempat berjalan tidak sesuai rencana.

                Perjalanan hidup tidak akan selamanya lurus dan lancer,tetapi dalam setiap prosesnya pasti ada pembelajaran yang dapat kita petik. Membuka diri untuk belajar banyak hal akan menambah warna dalam perjalanan hidup kita.

Daftar Pustaka

Brooks, D. (2012, November 27). How people change. The New York Times. https://www.nytimes.com/2012/11/27/opinion/brooks-how-people-change.html

Meyerson, D., Linsky, R. H. and M., Kotter, J. P., & Nayar, V. (2015, November 10). The real reason people won't change. Harvard Business Review. https://hbr.org/2001/11/the-real-reason-people-wont-change

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun