Mohon tunggu...
Nur Wahdah Maulidyah
Nur Wahdah Maulidyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030085 Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Penikmat anime Jepang yang sedang tergila-gila dengan seorang idol Korea

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kenapa Kita Lebih Suka Lagu Mellow nan Galau? Ini Faktanya!

10 Maret 2023   20:45 Diperbarui: 10 Maret 2023   20:51 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik yang sedih dan situasi yang mellow ternyata mengingatkan kita tentang hal mendalam, entah itu soal cinta bertepuk sebelah tangan, mimpi yang tidak berani untuk dikejar, atau mungkin hidup yang kita impikan.

Apakah kamu suka dengan musik yang sedih? Apa kamu seringkali merasa nyaman atau mendapatkan inspirasi pada saat hujan?

Jika iya, hal ini ternyata wajar karena mungkin saja kondisi dan situasi tersebut mengingatkan kamu atas kerinduan yang terdalam.

Dalam bahasa Ibrani, kata rindu, leh-heesh-toh-kek, berasal dari akar kata yang sama dengan kata passion atau gairah. Tempat di mana kamu menderita atau mengalami perasaan yang tidak nyaman merupakan tempat yang sama persis di mana kamu sangat peduli. Itu merupakan tempat yang sama yang menginspirasi kamu untuk meringankan rasa sakit orang lain semampu yang kamu bisa dan itu adalah tempat dimana kamu bisa merasakan getaran keindahan dunia yang luar biasa.

Ada fakta menarik yaitu mayoritas orang ternyata suka dengan musik yang sedih, khususnya bagi orang yang sensitif. Sebagai gambaran lagu dengan melodi dan lirik bahagia dimainkan rata-rata 175 kali dalam playlist mereka, sedangkan untuk lagu sedih dimainkan rata-rata 800 kali. Para responden mengaku kepada peneliti, kalau mereka mengasosiasikan lagu sedih dengan keindahan dan bagian dari perasaan kagum yang luar biasa.

Hasil riset ini sebenarnya tidak begitu mengagetkan. Banyak genre musik yang seringkali berhubungan dengan perasaan kesedihan atau duka yang mendalam. Misalnya Flamenco dari Spanyol,  Blues dari Amerika Serikat, dan sebagainya. Bahkan lagu pengantar tidur di seluruh dunia seringkali menggunakan melodi yang memilukan. Ini menarik kenapa kita menggunakan jenis melodi seperti ini untuk menidurkan bayi. Ternyata kesukaan kita terhadap situasi yang mellow tidak hanya terbatas pada musik tapi juga terhadap aspek yang lain, misalnya situasi saat hujan, drama yang tragis, dan bahkan pada bunga sakura yang mekar.

Tahukah kamu bahwa dibalik indahnya bunga sakura ternyata bunga ini cepat sekali gugur. Di Jepang musim semi dan mekarnya bunga sakura yang cantik telah dirayakan rutin selama lebih dari ribuan tahun. Dari pertengahan Maret hingga April, berbagai kalangan mulai dari keluarga hingga grup pertemanan di Jepang bersaing untuk mendapatkan tempat piknik di bawah pohon sakura yang mekar. Perusahaan di Jepang juga ikut mengadakan pesta yang meriah hingga larut malam. Perayaan mekarnya bunga sakura juga bertepatan dengan pergantian musim dan menggambarkan awal yang baru. Sebagai gambaran April adalah awal tahun ajaran baru bagi anak-anak di Jepang dan awal tahun fiskal yang baru bagi perusahaan di Jepang.

sumber: Niindo
sumber: Niindo
Kenapa momen pohon sakura yang mekar itu begitu berharga? Bagi orang Jepang pohon sakura merupakan simbol dari keindahan yang singkat, nostalgia, dan kehilangan. Pohon sakura hanya mekar sekitar 10 hari dan keindahannya sangat berharga, karena kita tahu hal ini tidak akan bertahan lama. Menariknya bunga sakura merupakan satu-satunya pohon berbunga di mana kelopaknya jatuh ke tanah ketika mereka berada di puncak pemekaran, bukan ketika mereka memudar atau layu. Simbol inilah yang seringkali digunakan di film atau acara Jepang sebagai gambaran seseorang yang masih muda tapi sudah meninggal dunia, misalnya tokoh utama dalam acara tersebut sedang di rumah sakit lalu tampil adegan bunga sakura yang jatuh ke tanah maka artinya tokoh itu telah meninggal dunia.

Orang Jepang juga seringkali mengasosiasikan perasaan nostalgia bahagia yang diwarnai kesedihan dengan bunga sakura yang mekar. Walaupun bunga sakura menggambarkan awal yang baru tapi disisi lain merupakan waktu untuk berpisah dengan yang lama, sebagai contoh kelulusan sekolah di Jepang biasanya diadakan di bulan Maret. Jadi para siswa di sana seringkali ditemani dengan lagu sedih yang berhubungan dengan pohon sakura yang gugur.

Kenapa kita suka sekali dalam situasi yang mellow dan mendayu-dayu? Mungkin jawabannya karena hal ini mengingatkan kita soal kerinduan terbesar yang mendalam. Walaupun kelihatannya galau tapi disisi lain situasi mellow dan penuh kerinduan ternyata merupakan sumber inovasi besar di dunia. Keinginan terdalam mendorong kita berani mencoba hal baru yang mungkin awalnya hanya mimpi dan akhirnya memutuskan berpindah karir menjadi seniman hingga buat rocket terbang ke Mars.

Di banyak cerita fiksi, kita pasti sering mendengar kalau cerita tersebut dimulai dari tokoh utama yang merupakan anak yatim piatu, misalnya Harry Potter, Cinderella dan sebagainya. Dalam sebuah puisi terkenal berjudul Oddysey bercerita tentang seseorang yang rindu untuk pulang kerumah. Kerinduan ini yang mendorong tokoh utama melakukan perjalanan yang luar biasa selama 10 tahun agar bisa pulang setelah perang Trojan Yunani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun