JEMBER - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 106 Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, menggelar program sosialisasi ketahanan pangan dengan fokus pada pengolahan makanan bergizi untuk balita. Program ini diselenggarakan di Posyandu setempat dengan melibatkan bidan desa dan ibu-ibu kader Posyandu Paleran.
Program ini berangkat dari potensi komoditas unggulan Desa Paleran yang mayoritas ditanami jagung, kedelai, padi, dan jeruk. "Kami melihat potensi besar dari hasil pertanian di desa ini untuk diolah menjadi makanan bergizi, khususnya untuk balita. Sayangnya masih banyak ibu-ibu yang belum tahu cara mengolahnya dengan tepat," ungkap Tiara Dwi Rahmatun Nisak salah satu mahasiswi KKN yang menjalankan program ini.
Acara sosialisasi dihadiri oleh puluhan ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Paleran. Bidan desa turut mendampingi kegiatan ini untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang balita. "Gizi yang baik di masa balita sangat menentukan kualitas hidup anak di masa depan. Makanya penting sekali ibu-ibu tahu cara mengolah bahan makanan lokal menjadi menu bergizi," jelas bidan Desa Paleran.
Salah satu highlight program adalah demonstrasi pembuatan pudding jagung yang langsung dipraktikkan di hadapan peserta. Pudding jagung dipilih karena mudah dibuat, disukai anak-anak, dan kaya akan karbohidrat serta vitamin. "Pudding jagung nya enak, sebenernya cocok untuk di konsumsi kalangan dewasa juga, karena rasanya sudah sesuai,"Â kata salah satu ibu kader Posyandu yang ikut membantu demonstrasi.
Tidak hanya demonstrasi, mahasiswa KKN juga membagikan leaflet berisi daftar menu resep olahan bergizi dari komoditas lokal. Leaflet tersebut memuat empat resep unggulan yaitu pudding jagung, susu kedelai untuk balita, kue nagasari dari olahan padi, dan gummy candies dari jeruk. Setiap resep dilengkapi dengan takaran bahan, cara pembuatan yang mudah dipahami, serta informasi kandungan gizi.
Ibu kader Posyandu menyambut baik program ini karena dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi untuk balita. "Selama ini kami sering kesulitan memberikan edukasi gizi kepada ibu-ibu. Program seperti ini sangat membantu karena langsung praktik dan ada panduan yang bisa dibawa pulang," jelasnya.
Mahasiswa KKN berharap program sosialisasi ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan balita di Desa Paleran. "Kami ingin ibu-ibu bisa memanfaatkan hasil pertanian lokal untuk kebutuhan gizi keluarga, khususnya balita. Kalau semua ibu bisa mengolah makanan bergizi sendiri, maka ketahanan pangan keluarga akan semakin kuat," tambah Haikal Nuril Mahasiswa KKN lainnya.
Program sosialisasi ketahanan pangan ini merupakan salah satu upaya konkret untuk meningkatkan kualitas gizi balita di Desa Paleran sekaligus memberdayakan potensi pertanian lokal. Dengan adanya panduan resep yang praktis dan menggunakan bahan lokal, diharapkan ibu-ibu dapat terus menyediakan makanan bergizi untuk buah hati mereka.
Antusiasme peserta yang tinggi dan dukungan dari bidan serta kader Posyandu menunjukkan bahwa program ini tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ke depannya, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat Desa Paleran.
Melalui pemanfaatan komoditas lokal dan edukasi gizi yang tepat, Desa Paleran kini memiliki bekal pengetahuan untuk menciptakan generasi balita yang lebih sehat dan cerdas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI