Aku, mencoba mengenal siapa aku, mengenal diri sendiri. Melihat aku yang seperti sekarang ini. Melakukan banyak hal meski dengan hasil yang tidak sempurna, membuat sebuah karya meski tidak pernah menjadi maha karya atau master piece, seperti para tokoh-tokoh hebat yang terkenal bahkan tak peduli zaman. Seperti Thomas Alfa Edison dengan bola lampu penemuannya, atau Taufik Ismail dengan karya-karya sastranya, juga Andrea Hirata dengan buku tetralogi Laskar Pelangi yang aku suka.
Aku menulis meski aku bukan penulis dan tak tau teori menulis. Aku menyanyi meski bukan penyanyi dan tak punya suara yang indah untuk didengar. Aku menggambar meski aku bukan pelukis. Aku menulis dan membaca puisi meski aku bukan sastrawan. Aku menari meski gerak gerik tubuhku jauh sekali dari lemah gemulai. Aku berpidato meski aku tak punya kemampuan berorasi atau interpersonal skill yang baik. Dan banyak hal lagi aku lakukan meski aku tau aku tak punya kemampuan yang cukup, bahkan mengikuti lomba-lomba apa saja meski aku tak pernah memenangkannya.
Jika aku ditanya apa hobiku, bahkan aku tak punya hobi yang bisa membuatku menceritakannya dengan "wow! aku suka bangeett..." tapi aku tau aku suka hiking atau berkemah di masa-masa aku sekolah dulu, atau mendaki gunung semasa aku kuliah. Tapi setelah selesai masa sekolah aku juga tidak tergerak untuk melanjutkan kesukaan itu, padahal mungkin bisa saja aku bergabung dengan komunitas pecinta alam atau apa yang bisa membuatku tetap melakukan kesukaanku itu. Aku malah sibuk mencari kerja, lalu menikah, beranak dan larut dalam dunia itu.
Bisa dibilang kebanyakan hal yang sudah aku lakukan itu adalah terpaksa. Ya, aku memaksa diriku sendiri untuk melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang bukan bidangku. Aku terpaksa, dan dipaksa oleh diri sendiri, hanya untuk tau sejauh mana kemampuanku, seperti apa hasil akhirnya, buruk atau akan memuaskan. Sebenarnya aku tidak terlalu peduli bagaimana hasil akhirya, aku hanya ingin mencoba dan melakukan, meski tak jarang aku mendapat malu karena hasil yang buruk. Aah.. mungkin baru detik ini aku menyadari bahwa hobiku adalah Memaksa Diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H