Sore itu, sepulang jualan cilok, Kang Ngatman menyandarkan sepeda onthelnya di pagar depan.
Yu Surip yang sedang duduk di teras rumahnya bergegas menyambut suaminya itu.
"Kang, besok ciloknya tambah dua kilo ya... dan jualannya pindah di depan gereja", kata Yu Surip pada Ngatman suaminya.
"Emang ada apa Bune?", tanya Kang Ngatman belum faham maksud istrinya.
"Lha, kan besok Hari Natal?"
"Oh, iya yaaa... Aku lupa Bune, biasanya kalau Hari Natal kan ramai pembeli di depan gereja itu. Iya lah, aku tambah 2 kilo," kata Kang Ngatman.
"Eh, Kang... Udah dengar belum? Itu kata Pak Bahrun kita gak boleh mengucapkan selamat Natal pada orang Nasrani. Katanya haram gitu..."
"Terus?"
"Iya, kata dia kalau mengucapkan Selamat Natal, berarti kita mengikuti keyakinan mereka, gitu Kang..."
"Heh.. Bune,... masa' kita takut kehilangan keyakinan kita sendiri? Berarti iman kita tipis dong? Hehe