Mohon tunggu...
Nurul Melani
Nurul Melani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Sastra dan Semestanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potret Guru PINTAR: Lebih dari Sekedar Pengajar

26 Februari 2024   02:30 Diperbarui: 26 Februari 2024   05:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mata masyarakat, guru sering kali dianggap sebagai sosok yang harus pintar akademik. Hal ini dikarenakan guru memiliki peran penting dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Guru yang pintar akademik diharapkan mampu menjelaskan materi pelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh para siswa. Selain itu, guru yang pintar akademik juga diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para siswanya dengan tepat dan akurat. Padahal, benarkah syarat jadi guru hanya harus pintar?

Menurut UU No 14 tahun 2005, Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Jadi pintar saja ternyata tidak cukup agar seseorang dapat menjadi guru. Meskipun seorang guru harus pintar, tetapi guru juga harus dapat PINTAR lho!

Apa itu PINTAR? Guru PINTAR merupakan sebuah akronim yang mewakili enam karakteristik ideal seorang guru di era modern: Profesional, Inspiratif, Nalar, Teladan, Adaptif, dan Reflektif. Guru PINTAR bukan hanya pengajar biasa, melainkan agen perubahan yang mampu menginspirasi dan mengantarkan generasi penerus bangsa menuju masa depan yang gemilang. Bukan hanya pintar, tapi guru juga harus PINTAR. Mengapa guru perlu PINTAR? Mari kita bahas hal tersebut.

Salah satu ciri guru yang PINTAR adalah Profesional. Menurut KBBI profesional artinya memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan di suatu bidang. Guru profesional memiliki karakteristik yang membedakannya dari guru biasa yaitu harus memiliki kemampuan pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk memahami karakteristik siswa, merancang pembelajaran yang menarik dan efektif, serta menilai hasil belajar siswa dengan tepat. Guru profesional tidak hanya mampu mengajar dengan baik, tetapi juga mampu merencanakan pembelajaran dengan matang. Selain itu, guru profesional selalu mengembangkan diri secara profesional sesuai bidangnya. Guru profesional selalu mencari cara-cara baru untuk membuat pembelajarannya lebih menarik dan efektif bagi siswa. Di samping itu, guru profesional juga harus selalu mengembangkan diri secara profesional sesuai bidangnya. Untuk mewujudkan itu sekarang, seorang guru harus menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal lain yang dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan dan seminar, membaca buku dan jurnal ilmiah, serta melakukan penelitian tindakan kelas. Dengan terus mengembangkan diri, guru akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan pelayanan terbaik bagi siswa.

Guru juga harus inspiratif dan bukan hanya mengajar, tetapi menjadi motivator dan panutan bagi siswa. Mereka memiliki karakteristik seperti antusiasme terhadap pembelajaran, passion dalam mengajar, dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan siswa. Misi guru inspiratif yaitu menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan semangat belajar pada siswa. Tujuannya adalah untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter mulia.Guru inspiratif mampu mengubah cara pandang siswa terhadap belajar, dari beban menjadi sebuah petualangan yang menyenangkan. Mereka menginspirasi siswa untuk mengejar mimpi dan mencapai potensi terbaik mereka. Kehadiran guru inspiratif dapat memberikan dampak positif yang luar biasa bagi masa depan siswa dan bangsa.

Dalam memberikan dampak positif guru haruslah bisa membimbing pertumbuhan karakter maupun pengetahuan peserta didik dengan bernalar. Bernalar secara bahasa berarti memiliki pikiran, daya intelektualitas atau pemahaman tentang sesuatu. Guru dengan karakteristik nalar memiliki misi untuk membangun generasi muda yang mampu berpikir kritis dan analitis. Mereka membekali siswa dengan kemampuan untuk mempertanyakan informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat. Tujuannya adalah untuk menciptakan individu yang mandiri, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Guru nalar menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, seperti diskusi, tanya jawab, dan pemecahan masalah. Mereka juga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aman bagi siswa untuk mengekspresikan ide-idenya.

Peserta didik selalu meniru karakter orang lain di sekitarnya. Maka selain bernalar guru juga harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Jangan sampai apa yang guru ucapkan berbeda dengan apa yang ia lakukan. Disadari atau tidak, menjadi seorang guru berarti kita siap untuk menjadi contoh dan akan ikut andil dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Oleh sebab itu, keteladanan, kepribadian dan kewibawaan yang dimiliki oleh guru akan memberikan dampak yang positif maupun dampak yang negatif dalam pembentukan kepribadian dan watak peserta didik. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada QS. Al Ahzab Ayat 21 yang artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah SWT. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi para umatnya. Hal ini menyadarkan kita bahwa menjadi seorang guru seharusnya memiliki kepribadian yang baik seperti apa yang ada pada diri Nabi Muhammad SAW. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru adalah tokoh utama yang berinteraksi langsung dengan siswa. Oleh karena itu tentu guru harus mampu memberikan uswah hasanah (contoh yang baik) terhadap para peserta didiknya. Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus benar-benar memiliki kepribadian yang baik untuk bisa dicontoh oleh peserta didik. Karena hal itu akan menjadi barometer tentang keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Selain itu kepribadian disiplin juga penting dimiliki oleh seorang guru. Disiplin disini yaitu disiplin dalam mengajar, memberikan sanksi, serta sikap tegas pada saat peserta didik melakukan sesuatu yang tidak sesuai tata tertib yang ada. Dengan hal tersebut, maka moral peserta didik di era modern ini akan berubah dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Guru di era modern dituntut untuk memiliki karakteristik adaptif, yang berarti mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kebutuhan siswa. Misi utama guru adaptif adalah untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan efektif bagi siswa di era digital. Tujuannya adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Guru adaptif menggunakan berbagai metode pembelajaran inovatif, teknologi pendidikan, dan pendekatan yang berpusat pada siswa untuk mencapai tujuan ini. Karakteristik adaptif pada guru memungkinkan mereka untuk merespon perubahan kurikulum, kebutuhan belajar siswa yang beragam, dan perkembangan teknologi dengan cepat dan tepat. Dengan demikian, guru adaptif mampu memberikan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi generasi penerus bangsa.

Informasi yang guru dapat dari peserta didik dapat digunakan sebagai bahan reflektif. Seorang guru harus reflektif supaya dapat menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya dengan pengetahuan sebelumnya sehingga diperoleh suatu kesimpulan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Permasalahan setiap peserta didik pasti akan berbeda-beda. Sebagai seorang guru, merefleksikan suatu pembelajaran adalah hal yang penting dilakukan. Dengan melakukan refleksi, guru akan mengetahui sejauh mana peserta didik memahami konten yang telah disampaikan, apa yang mereka rasakan selama pembelajaran dan apa yang harus diperbaiki di pembelajaran selanjutnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Guru yang memiliki karakter reflektif akan senantiasa melaksanakan dan mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Memeriksa dan memahami setiap komponen yang harus dicapai dalam kurikulum dan perangkat ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Guru yang reflektif adalah guru yang selalu belajar dan senantiasa berpikiran terbuka serta positif dengan mengubah suatu kesulitan apapun menjadi  sebuah peluang. Ketika ada peluang, ia akan menjadikan  itu sebagai tantangan untuk terus maju untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menjadi guru yang reflektif juga senantiasa menerima saran dari orang-orang disekitarnya, menerima tanpa menghakimi, menyaringnya dan mempertimbangkannya dan diwujudkan dalam pembelajaran berikutnya.

Jadi perlu diingat bahwa kepintaran akademik bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seorang guru. Oleh karena itu, idealnya seorang guru haruslah memiliki kombinasi antara kepintaran akademik dan karakteristik PINTAR yang baik. Dengan demikian, guru dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa dan membantu mereka mencapai cita-citanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun