Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, memiliki banyak destinasi wisata alam yang menarik, namun belum tereksplorasi secara maksimal. Salah satunya adalah Sumber Pinang, sebuah sumber mata air yang terletak di Desa Jatigunting, Kecamatan Wonorejo. Sumber Pinang menawarkan keindahan alam yang masih asri dengan air yang jernih dan segar. Yang masih belum dikenal banyak orang (Portal Wisata, 2021).
"Keberadaan Sumber Penang memiliki keterkaitan dengan riwayat Sakera yang ada di Dam Polur, Bangil. Konon, penelitian terkait sejarah Sakera juga menelusuri jalur dari Sumber Penang hingga Bangil, mengindikasikan adanya hubungan sejarah antara kedua lokasi ini." kata Pak Ismail, Sekretariat Desa Jati Gunting, dalam wawancara pada 17 Februari 2025
Goa tersebut kemudian dikenal sebagai Goa Sakera, yang diyakini sebagai tempat persembunyian pahlawan Sakera pada masa penjajahan Belanda. Sakera adalah seorang pahlawan Pasuruan yang dikenal karena sakti dan pemberani dinilai salah kaprah (Arifin, 2022). Sumber Penang sempat menjadi perbincangan hangat pada tahun 2020 karena keberadaannya yang viral. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda dunia menyebabkan perhatian terhadap pengembangan wisata di kawasan ini menurun drastis. Hingga tahun 2023, fokus utama masih tertuju pada penanganan pandemi, sehingga pengelolaan Sumber Penang menjadi terabaikan.Â
Salah satu kendala utama dalam pengembangan wisata Sumber Penang adalah status sungai yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi, bukan kabupaten. Hal ini membuat segala bentuk pengembangan harus mendapatkan izin dari pihak provinsi. Oleh karena itu, sejauh ini pengembangan hanya terbatas di wilayah desa dan belum bisa diperluas ke tingkat kabupaten.Â
Meskipun demikian, upaya untuk mengangkat kembali potensi wisata Sumber Penang terus dilakukan. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Muslih Bandes) tingkat kecamatan, telah dibahas tentang pemaksimalan potensi wisata di Kecamatan Wonorejo. Beberapa objek wisata yang masuk dalam rencana pengembangan antara lain Alun-Alun Kendang Dukuh, Alun-Alun Karangsono, dan Sumber Penang.
Potensi Ekonomi dan Rencana Pengembangan Wisata
Jika dikelola dengan baik, Sumber Penang memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan desa. Saat ini, pemasukan utama berasal dari biaya parkir, karena tiket masuk ke kawasan Sumber Penang dan Goa Sakera masih gratis. Rencana pengelolaan yang telah disusun sejak tahun 2020 mencakup pembangunan lahan parkir yang dikelola dengan sistem bagi hasil (50/50) dengan pemilik lahan.Â
Ke depan, berbagai fasilitas wisata akan ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Rencananya, di area bawah akan dibangun warung makan, spot foto, serta ayunan sebagai fasilitas pendukung. Selain itu, Kabupaten Pasuruan juga berencana membantu pengadaan tandon air yang akan menggunakan sistem pompa (dongki) berbasis listrik.Â
Selain Sumber Penang, kawasan Sumber Gentong juga telah berkembang dengan baik. Di sana, sudah berjalan produksi makanan khas seperti samiler dan olahan sukun. Bahkan, kebun singkong yang ada di Sumber Gentong telah menjadi sumber bahan baku utama untuk produksi makanan ringan yang diborong oleh perusahaan swasta.Â
Selain itu, informasi tentang wisata Sumber Penang masih minim. "Padahal, dahulu sudah pernah ada rencana untuk membangun fasilitas seperti gedung tempat mandi, kolam renang kecil dan dewasa, serta kolam ikan. Bahkan, pada suatu waktu, Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan sempat memberikan 2000 bibit ikan untuk kolam di Sumber Penang, tetapi sayangnya seluruh bibit ikan hilang akibat banjir. Saat ini, tren wisata di Kecamatan Wonorejo mulai bergeser ke Alun-Alun Karangsono, yang lebih menarik perhatian pengunjung. Namun, Sumber Penang masih memiliki daya tarik tersendiri, terutama tiap malam 10 Suro, selalu ada rombongan dari Mojokerto yang datang untuk berendam di air Sumber Penang, sebuah tradisi yang masih bertahan hingga kini." Imbuh Pak Ismail, Sekretariat Desa Jati Gunting, dalam wawancara pada 17 Februari 2025
Revitalisasi Ekowisata Sumber Penang, Goa Sakera, dan Kebun Singkong di Jati Gunting
Sumber Penang adalah mata air alami yang memiliki air jernih dan layak konsumsi tanpa penyulingan. Tidak jauh dari sana, Goa Sakera menyimpan nilai sejarah sebagai tempat pertapaan Sakera, pahlawan lokal yang terkenal di masa kolonial. Sementara itu, kebun singkong di desa ini berperan sebagai sumber ekonomi kreatif yang menghasilkan berbagai olahan makanan khas seperti opak samiler dan keripik singkong.
Sayangnya, potensi besar ini belum dimanfaatkan secara optimal. Minimnya fasilitas wisata, kurangnya promosi, serta dampak pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan jumlah pengunjung secara drastis. Oleh karena itu, upaya revitalisasi menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya tarik wisata kawasan ini.
Strategi RevitalisasiRevitalisasi ekowisata di Jatigunting dilakukan melalui beberapa tahap utama:
Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas
Pembersihan akses jalan dan anak tangga menuju Sumber Penang.
Pemasangan plang nama wisata, rambu petunjuk, serta papan larangan vandalisme di Goa Sakera.
Penyediaan tempat sampah dengan memanfaatkan tong cat bekas.
Pembangunan toilet sederhana dengan memanfaatkan rumah warga terdekat.
Pembuatan pusat informasi digital menggunakan Google Sites untuk memberikan kemudahan akses informasi wisata.
Pengembangan Wisata Goa Sakera
Melatih kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sebagai pemandu wisata.
Mengembangkan paket wisata edukatif dan petualangan, seperti wisata keluarga, wisata pelajar, dan wisata religi 10 Suro.
Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Singkong
Melakukan pelatihan pengolahan singkong menjadi produk inovatif seperti tepung mocaf dan mie mocaf.
Mengoptimalkan pemasaran produk secara online dan offline.
Manfaat RevitalisasiDengan adanya revitalisasi ini, diharapkan:
Masyarakat mendapatkan peluang kerja baru melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Infrastruktur desa mengalami perbaikan, meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan dan warga sekitar.
Pelestarian budaya dan lingkungan tetap terjaga sesuai prinsip ekowisata.
Desa Jatigunting dapat menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Pasuruan.
- Visualisasi SaHaBat (Sumber: Editing Mandiri by Canva)
Kesimpulan
Revitalisasi ekowisata di Sumber Penang, Goa Sakera, dan kebun singkong merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempertahankan kelestarian alam. Dengan perhatian lebih dari pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, Sumber Penang dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar. Diperlukan kerja sama antara desa, pemerintah provinsi, serta komunitas lokal untuk menghidupkan kembali kejayaan Sumber Penang sebagai salah satu aset wisata unggulan di Kabupaten Pasuruan.
Daftar Pustaka
Arifin, M. (2022). Mengenal Pak Sakera, Pahlawan Warga Pasuruan di Zaman Belanda. Https://Www.Detik.Com/Jatim. https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6306233/mengenal-pak-sakera-pahlawan-warga-pasuruan-di-zaman-belanda
BPS Kabupaten Pasuruan. (2024). STATISTIK DAERAH KABUPATEN PASURUAN 2024 (A. Fariyanto, Ed.). Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan. https://pasuruankab.bps.go.id/id/publication/2024/10/16/6f25d23cd3eea5f57b56a3d1/statistik-daerah-kabupaten-pasuruan-2024.html
Budiasih, N. G. A. N., Anggreni, N. W., Sutrisnawati, N. K., & Saskara, I. K. (2024). Analisis Potensi Ekowisata pada Obyek Wisata Air Terjun Kanto Lampo sebagai Upaya Konservasi Alam dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Desa Beng, Gianyar - Bali. Akses: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ngurah Rai Analisis, 16(01), 1245. https://doi.org/https://doi.org/10.70358/jurnalakses.v16i01.1245
Jatigunting, S. (2020). [Profil] WISATA ALAM MATA AIR SUMBER PINANG DAN GUA SAKERA, DESA JATIGUNTING, WONOREJO, PASURUAN [Video recording]. https://www.youtube.com/@sekilasjatigunting. https://youtu.be/q0Nku_aJs-U?si=TyzqkhW9LybofTSi
Portal Wisata. (2021). Mata Air Sumber Pinang Menyimpan Sejarah Goa Sakera. Https://Portalarjuna.Net.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI