Mohon tunggu...
Nurul Jannah
Nurul Jannah Mohon Tunggu... Dosen

Hobi menulis cerita tentang kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Merangkul desa, menyalakan harapan"

27 September 2025   14:04 Diperbarui: 27 September 2025   14:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

"Merangkul Desa, Menyalakan Harapan"

Oleh : Nurul Jannah

PPM PT KPC: Dari Pendampingan Menuju Kemandirian

Tambang sering kali hanya dipandang sebagai luka di tubuh bumi. Namun di Kutai Timur, dari bekas galian itu justru lahir kisah berbeda: tentang tangan-tangan yang merangkul, menyalakan harapan, dan menumbuhkan kemandirian.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) tidak hadir hanya sebagai korporasi industri, melainkan sebagai sahabat sejati masyarakat melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Di sini, perusahaan bukan semata menambang batu bara, tetapi juga menambang kepercayaan, menggali potensi manusia, dan menanam masa depan.

Pendampingan yang Menumbuhkan

Awalnya, PPM hadir dengan bentuk sederhana: lomba kebersihan, sosialisasi bank sampah, hingga penggemukan dua ekor sapi. Namun, seperti benih yang disiram penuh kesabaran, program ini tumbuh menjadi pohon rindang yang menaungi banyak kehidupan.

Pak Andika, penggerak Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL), mengenang dengan mata berbinar, saat wawancara dua hari lalu

"Dulu, sampah dianggap aib. Kami hanya menumpuknya di sungai atau di jalan. Tapi KPC datang, bukan untuk menggurui, melainkan mendampingi. Mereka ajarkan cara memilah, cara mengolah, hingga akhirnya kami sadar: sampah pun bisa jadi berkah." katanya penuh semangat.

Dari gerakan sedekah sampah, kini lahir bank sampah dengan 244 nasabah aktif. Dari keuntungan itu, ada rumah warga yang direnovasi, anak yatim yang terbantu, hingga keluarga yang mampu membayar BPJS.

Jejak Nyata di Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun