Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangkit dari Rasa Putus Asa, You Can Do It!

15 Mei 2022   10:52 Diperbarui: 15 Mei 2022   10:53 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : kibrispdr.org

Selalu bersyukur

Putus asa terjadi karena kita terlalu banyak berharap  terhadap sesuatu?  Bener begitu?  

Kunci utamanya kita harus lebih banyak bersyukur dan bertawakal.  Berserah diri pada Allah setelah berusaha.  Dan jangan terlalu banyak berharap pada suatu hasil akhir, karena hasil adalah hak preogatif Allah. Kita hanya diwajibkan usaha,  tapi hasil akhirnya kita pasrahkan pada yang Kuasa.

Mencintai segala sesuatu sekedarnya.

Harta,  tahta dan tentu saja wanita, ehhhh... wait,  pria juga tentunya. Karena kalau dilihat dari sisi seorang wanita, pria juga termasuk salah satu asbabul mengapa timbul rasa putus asa itu. 

Mencintai harta,  tahta,  pria dan wanita jangan terlalu berlebihan.  Cintai semua itu sekedarnya saja, karena kalau sewaktu-waktu itu meninggalkan kita,  tak akan terlalu bersedih dan  putus asa.  

Harta dan kekuasaan lebih-lebih. Genggam semua itu cuma di tangan, jangan di bawa sampai ke hati. Karena semua itu cuma amanah,  titipan, yang suatu saat pasti kita tinggalkan.  

Ingat,  cuma di genggaman tangan ya ! Karena kalau terlepas, kita akan tetap baik-baik saja.  Coba kalau sampai ke hati? pasti akan frustasi.  Bisa jadi hilang pikir. Tidak bisa menerima kenyataan. 

Seperti kalam Allah di atas, putus asa adalah seburuk-buruk sikap.  Bahkan sama dengan orang kafir. Dannn...putus asa adalah suatu dosa juga.  

Masihkah perlu berputus asa? Bersedih hati?  Kalau Allah saja sudah memberikan jaminan pengampunan semua dosa? Tentu saja tidak.  

Kegagalan demi kegagalan pasti akan kita alami,  karena kita hanya manusia lemah, jauh dari kata sempurna. Tapi tak harus berputus asa. Menjadi kuatlah, bersemangatlah, karena Rahmat Allah jauh lebih besar dari semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun