THR, oh THR

Siapa sih yang nggak suka dapat THR? Menjelang lebaran, so pasti itu yang dinanti-nanti ya, kan?  

Setiap orang yang bekerja baik itu di kantor,  perusahaan,  supermarket, asisten rumah tangga, di manapun itu atau jadi apapun itu,  setiap menjelang lebaran akan mendapatkan saku untuk hari raya, yaitu THR.  

Tapi gimana jadinya kalo seorang pejabat malah minta jatah THR dari bawahan?  

Wow.... It's so shy, isn't ?  (malu-maluin, basa jawanya ngisin-ngisini) 

Pejabat yang seharusnya mengayomi masyarakat, kenapa malah jadi tukang palak sih?  

Seperti di lansir dari https://surabaya.tribunnews.com "Bupati Kediri Mas Dhito Tangkap Basah Camat Purwoasri Minta THR, Temukan Uang 15 Juta (Sabtu,  15 Mei 2021, 11:34). "

Buat Mas Bup (Mas Dhito) Salut dan semangat terus berantas ketidak adilan ! 

Yang muda, berkarya,  kreatif, inovatif dan berdedikasi,  te op be ge te.  

Buat Pak Camat Purwoasri,  gimana sih pak bisa kayak gitu?  

Bukannya udah dapat THR dari jabatan Bapak ya?  Loh terus kenapa masih narget ke desa-desa sih?  

Aha, mungkin masih kurang ya Pak?  

MasyaAllah ! ya gitu deh Pak, namanya manusia emang nggak ada puasnya, selalu merasa kurang sih. Harus selalu bersyukur biar bisa merasa cukup. 

Ato mungkin karena punya jabatan dan kekuasaan ? 

Jadi bisa bertindak semaunya ?

Wahh.... aji mumpung dong ! 

Jabatan dan kekuasaan memang sering bikin lupa ya?  Apalagi uang?  Beihh, bisa buat orang lupa diri dan lupa daratan.

Bisa gawat kan kalo lupa daratan?  Emang mau nyemplung di lautan ?  Kalo ikan sih nggak papa,  nah kalo manusia apa nggak bisa tidur selamanya karena salah habitat?  

Padahal harusnya jabatan dan kekuasaan itu bisa jadi sarana berbuat baik loh ! Untuk mengayomi, melindungi, dan membela orang yang lemah yang tak punya kekuasaan. 

Biar masyarakat merasa nyaman, tenang dan merasa terlindungi.  

Bukannya pejabat yang harusnya turun ke bawah tuh, bagi-bagi angpao lebaran buat masyarakat yang tidak mampu.  

Pasti mereka berikan doanya yang terbaik, doa orang yang menderita dan teraniaya itu makbul loh ! 

Kekuasaan dan jabatan itu amanah, sesuatu yang berat dan penuh tanggung jawab, yang bisa bikin selamat dan juga celaka sekaligus.  Tergantung bagaimana memanfaatkan kekuasaan dan jabatan itu.  

Pesannya jangan lupa diri saat di posisi atas dan saat berkuasa,  karena tidak selamanya yang di atas itu akan terus di atas.  Seperti roda yang berputar, kadang di atas dan kadang juga di bawah. 

Hanya yang Maha Kuasa yang tidak akan pernah berubah,  akan tetap berkuasa di atas segalanya.