Gosip Makin Digosok Makin Siip

Seperti hadist Rasulullah "Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan." 

Seseorang yang di fitnah akan lebih merasakan teraniaya dari pada di bunuh. Dengan kata lain, mending dibunuh saja sekalian dari pada di fitnah. 

Beuhh... segitu bahayanya ya fitnah ! 

Omongan tetangga yang kadang nggak enak di dengar, awalnya juga karena bisik-bisik,  gosip dari mulut ke mulut. 

Akhirnya jadi nyindir-nyindir gitu deh! 

Berita yang semula panjangnya satu meter,  karena ada tambahan sana sini, Jadi deh berita itu sepanjang sepuluh meter.  Wahh... hebat banget ya mulut manusia, memang lidah tak bertulang.  

Bagaimana kita menanggapi gosip yang unfaedah? 

Cuekin aja,  anggap aja nggak mendengar, ntar kalo capek mereka juga berhenti sendiri.  Kalo tetap nggak mau berhenti, ya doain aja segera sadar biar nggak rese ngomongin orang mulu.  

Bergosip sebenarnya tidak selalu negatif , jika yang diomongin juga sesuai jalur tidak melulu membicarakan kejeiekan orang lain.  

Menurut David Ludden, Profesor psikologi di Georgia Gwinnett college "itu adalah sesuatu yang sangat  alami bagi kami, bagian integral dari percakapan,  berbagi informasi bahkan pembangunan komunitas."(https://www.cnnindonesia. com) 

Tentu saja kalo yang digosipkan adalah sesuatu yang berfaedah,  pasti akan menambah informasi bahkan sabagai sarana penyampaian informasi yang sangat luas karena gosip selalu cepat menyebar.