Scimago Institutions Rankings (SIR) tahun 2022 ini telah merilis peringkat kampus se-dunia. Universitas Negeri Malang (UM) tahun ini menduduki peringkat No. 1 se-Indonesia untuk bidang pendidikan.
Selayang Pandang Kampus UM
Kampus UM berdiri pada tahun 1954. Mulanya kampus ini bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Malang. Pada tahun 1957, PTPG Malang bertransformasi menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menginduk pada Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Enam tahun kemudian FKIP UNAIR bertransformasi lagi menjadi Institut Keguguran dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang.
IKIP Malang dikenal sebagai kampus yang mencetak guru-guru pada banyak bidang ilmu, mulai dari bidang pendidikan sains hingga pendidikan sosial.
Transformasi yang lebih besar lagi terjadi pada tanggal 4 Agustus 1999. Inilah momentum dimana IKIP Malang berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM). Sejak tanggal itu, UM tidak hanya berfokus pada program studi di bidang-bidang pendidikan atau keguruan, program studi ilmu-ilmu murni (non kependidikan) pun mulai dikembangkan.
Dengan demikian, UM sebagai universitas terhitung mulai tanggal 4 Agustus 1999 hingga hari ini barulah berusia 22 tahun 8 bulan 9 hari. Sejak berdiri tahun 1954, UM telah melangsungkan Dies Natalis yang ke-67.
Beberapa Fakta Penting tentang UM
Salah satu prestasi UM yang mungkin jangan orang tahu adalah bahwa Program Studi Bahasa Inggris di kampus ini pernah dinilai sebagai program studi terbaik se-Asia Tenggara oleh The Ford Foundation pada tahun 1967. Di tahun yang sama, kampus yang sekarang berpusat di Jl. Semarang 5 Malang ini dinyatakan sebagai salah satu dari 10 perguruan tinggi pembina di tanah air. Beragam hibah kerja sama internasional telah diinisiasi oleh kampus ini sejak tahun 1998.
Tahun 2008 UM kemudian berstatus sebagai kampus BLU (Badan Layanan Umum). Tahun ini, UM telah resmi menjadi kampus berbadan hukum (PTNBH) sekaligus menjadi kampus nomor wahid se-Indonesia untuk bidang pendidikan.
Dari sisi alumni, beberapa alumni UM yang dikenal oleh publik diantaranya adalah: Arya Saloka (pemeran mas Al dalam sinetron Ikatan Cinta), Kurnia Meiga Hermansyah (pemain Timnas), Mario Teguh (motivator), Prof. Dr. Muhadjir Effendy (Mendikbud ke-28 dan sekarang Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia), dan Bayu Skak (konten kreator).
Kesan Saya Tentang UM
Beberapa guru saya dari SD sampai SMA adalah alumni UM. Dan pertama kali saya terpukau dengan UM bermula dari guru Bahasa Inggris saya di kelas 1 SMP (di Desa Kotaanyar, Probolinggo) dulu. Nama Beliau adalah Bu Tutut, kemampuan Bahasa Inggris beliau luar biasa. Beliau adalah alumni UM (saat itu IKIP Malang). Beliau sama memukaunya dengan guru Bahasa Inggris saya, Bapak Saeri, ketika di SMA (Paiton, Probolinggo). Dari beliau berdua lah saya mulai mengenal kampus UM.
Di samping itu, kakak saya sendiri juga kuliah sarjana di Program Studi Pendidikan Fisika tahun 2000. Kemudian tahun 2004 beliau menjadi dosen di UM. Saya pun semakin termotivasi. Saya napak tilas ke kampus UM di Program Studi Fisika pada tahun 2006. Saya kemudian mulai meniti karir sebagai dosen di kampus The Learning University ini sejak tahun 2015. Saat ini saya bersama istri sama-sama sedang melaksanakan tugas belajar ke Universiti Teknilogi Malaysia (UTM) untuk kemudian kembali pulang mengabdi di UM.
Dari pengalaman saya belajar di UM mulai tahun 2006 hingga sekarang mengajar di kampus ini, banyak perubahan dan kemajuan institusi yang saya saksikan. Di atas itu semua, di UM saya merasakan ketenangan hati dan keinginan untuk terus belajar dan mengajar dengan berada dalam circle yang positif. Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang hebat lagi bijaksana, produktif lagi humble, berprestasi lagi rendah hati. Jaya UM!
