Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi, Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Identitas Nasional, Dapat Memicu Terjadinya Konflik Sosial

13 April 2021   23:02 Diperbarui: 13 April 2021   23:45 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan unsur-unsur negara yang berdaulat tertuang dalam Konvensi Montevideo 1933 mengenai Hak-Hak dan Kewajiban Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam Piagam PBB Pasal 2, prinsip persamaan kedaulatan menjadi dasar dalam pembentukan organisasi antar pemerintah yang apat bertindak dalam hubungan antar negara-negara sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Dengan mempertahankan kedaulatan suatu negara, dapat mewujudkan konsep identitas negara.

Pembahasan

Identitas Nasional berasal dari kata Identitas yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang menjadi pembeda dengan yang lain, dan kata Nasional yang berarti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik (budaya, agama, bahasa) maupun non fisik (keinginan, cita-cita, dan tujuan). 

Jadi, identitas nasional merupakan kepribadian nasional ataupun jati diri nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa yang menjadikan pembeda antar bangsa satu dengan bangsa lain. 

Dalam pembentukan identias nasional, terdapat dua faktor penting, yaitu faktor primodial atau faktor objektif yang merupakan faktor bawaan yang bersifat ilmiah dan melekat pada bangsa (seperti geografis, ekologi, dan demografi), dan faktor kondisional atau faktor subjektif yang merupakan keadaan yang memengaruhi terbentuknya identitas nasional (meliputi faktor historis, social, budaya, politik yang dimiliki Indonesia). 

Selain itu juga ada faktor sakral yang merupakan kesamaan agama yang dianut oleh masyarakat. Unsur dalam terbentuknya identitas nasional di Indonesia yaitu sejarah perkembangan bangsa Indonesia, kebudayaan bangsa Indonesia, suku bangsa, agama, budaya unggul, dan bahasa.

Identitas nasional memiliki 2 konteks bagian, yaitu identitas dalam konteks bangsa dan dalam konteks negara. Identitas nasional dalam konteks bangsa mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, dan karakter khas suatu negara. 

Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara mengacu pada simbol-simbol kenegaraan, seperti Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila, Konstitusi Negara (Hukum Dasar) yaitu UUD 1945, dan juga Bentuk Negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Rasa solidaritas sosial kebersamaan sebagai individu dan kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. 

Jadi masyarakat diharapkan untuk memahami dan mengerti arti dan tujuan dari identitas nasional Indonesia. Dengan begitu, identitas nasional Indonesia tetap terjaga dan dalam hubungan internasional akan dihargai sejajar dengan bangsa dan negara lain. Apabila kita tidak menjaga identitas nasional, maka mengakibatkan lunturnya identitas nasional di Indonesia, dan juga bisa menyebabkan gerakan-gerakan atau konflik-konflik yang bertentangan dengan identitas nasional.

Pada era globalisasi sekarang ini, eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang kuat dari kekuatan internasional baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Seperti yang terjadi yaitu konflik sosial. Konflik disebut sebagai suatu bentuk pertentangan alamiah oleh individu atapun klompok yang berbeda etnik, baik suku, ras, agama, bangsa, dan juga golongan. Konflik sosial merupakan proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dimana salah satu pihak ingin menyingkirkan pihak lain.

Faktor penyebab terjadinya konflik sosial :

  • Perbedaaan individu, biasanya terjadi konflik karena adanya perbedaan pendirian dan perasaan antar individu. Karena memang setiap individu itu memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda.
  • Perbedaaan latar belakang kebudayaan, perbedaan ini akan membentuk pribadi yang berbeda-beda. Individu sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian dari kelompoknya, hal itulah yang dapat memicu terjadinya konflik.
  • Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok, setiap individu memiliki pendirian dan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Meskipun setiap individu dapat melakukan hal yang sama, tetapi pasti tujuan setiap individu berbeda-beda.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, perubahan memang merupakan sesuatu yang wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan terjadi secara mendadak, perubahan itu yang akan menimbulkan konflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun