Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Relawan - Jejak Pena

Menulislah, karena menulis itu abadi. Tinggalkan jejak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bebek dan Masker

29 Januari 2023   11:49 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BEBEK DAN MASKER

Kecamatan Gambut yang terletak di kabupaten Banjar provinsi Kalimantan Selatan menyimpan pesona yang indah. Di sini masih banyak satwa liar yang hidup berdampingan dengan para warga. Banyak burung yang berkicau merdu di dahan-dahan pohon. Suasana menjadi sunyi karena para siswa tak lagi di asrama. Kami tinggal di lingkungan sekolah berasrama, jadi sangat wajar jika kesunyian ini terasa begitu asing. Sebelum pandemi melanda negeri ini lingkungan sekolah kami selalu ramai. Para siswa hilir mudik dengan berbagai aktivitasnya. Kini hanya ada suara desir angin dan dedaunan yang luruh ke bumi.

Pembatasan aktivitas dan pemberlakuan jaga jarak memaksa kami terus berdiam diri dalam sunyi. Salah satu hiburan kami adalah bermain bersama anak-anak kecil di dekat lingkungan kami. Hampir setiap hari anak-anak ini datang ke rumah sambil berteriak menyuarakan kalimat pamungkas.

"kakak, kami datang! Boleh main di luar?", kata Sami

"kita main di dalam rumah saja ya, kakak mau memasak dulu", kataku

Akhirnya Sami dan adiknya mau masuk ke dalam rumah dan bermain bersama. Setelah beberapa menit berlalu mereka mulai bosan. Aku pun berinisiatif untuk mengambil laptop dan menyalakannya. Perlahan aku mulai mencari video dongeng yang pernah aku buat. 

"oke deh, sekarang kakak putarkan video dongeng ya. Sini duduk yang rapi!" Mereka pun mulai menikmati dongeng tersebut, sesekali mereka tertawa, berteriak, dan saling memperdebatkan para tokoh yang dikisahkan dalam dongeng.

Dongeng tersebut menceritakan tentang bebek, ayam, dan burung. Ketiga hewan ini sama-sama memiliki sayap. Tapi tidak semua dari mereka mampu terbang. Hanya sang burung yang mampu terbang dengan sayapnya. Hal itu menjadikan bebek dan ayam bersikeras ingin bisa terbang. Sekali, dua kali, tiga kali hingga berkali-kali berlatih keduanya masih saja tak bisa terbang.

"wek wek wek, wek wek wek" suara bebek mengeluh karena telah lelah berlatih terbang.

Tiba-tiba dongengnya diberhentikan oleh Sami. Dia protes tentang suara bebek.

"kakak, kenapa suara bebek seperti itu" kata Sami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun