Mohon tunggu...
Nurul Dwi Larasati
Nurul Dwi Larasati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Hiking enthusiast, blogger, movie lover

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nge-Trip Lebih Seru Ke-5 Kampung Wisata di Kota Bogor (Part 1)

29 Oktober 2022   00:18 Diperbarui: 29 Oktober 2022   13:27 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sungguh bergairah dan senang mengikuti Koteka Trip kali ini. Agenda kunjungan sudah diatur oleh panitia dari Disparbud Kota Bogor. Jadi semua peserta tinggal mengikuti. Kendaraan yang kami pakai keliling kota Bogor yaitu UNCAL atau kepanjangan dari Unforgettable City Tour At Loveable City. 

Dalam bahasa Sunda Uncal artinya rusa. Bisa ditumpangi 20 orang lebih. Kemarin sih semua peserta dan beberapa panitia keangkut semua, walaupun ada yang berdiri dan lesehan di belakang. Ini pengalaman pertama saya naik Uncal lho. Sepanjang perjalanan dipandu oleh pemandu wisata bernama  Arif  dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bogor. 

Cibuluh, Kampung Batik khas Bogor

Kampung wisata tematik pertama yang dikunjungi yaitu Kampung Batik Cibuluh yang terletak di Jln. Neglasari. Kami harus berjalan ke dalam pemukiman untuk melihat langsung proses pembuatan batik khas Bogor dan dipandu oleh tour guide Anya. 

Ada 4 tempat perajin batik yang kami temui yaitu Batik Sadulur, Batik Melangit, Batik Pancawati dan Batik Bumiku. Dua tempat perajin batik lainnya yaitu Batik Melinda dan Batik Kedaung Kujang enggak sempat kami kunjungi karena mengejar waktu ke tempat lainnya. 

Keseruan di Kampung Batik Cibuluh. Dokpri
Keseruan di Kampung Batik Cibuluh. Dokpri


Di tempat Batik Sadulur bertemu dengan ibu Fitri atau akrab dipanggil ibu Bray. Saat ditemui, ia sedang mengerjakan pesanan batik cetak. Selain mengerjakan pesanan batik, ia juga berjualan mie ayam. Rata-rata perajin batik di kampung ini adalah ibu-ibu rumah tangga. 

Mereka mengikuti pelatihan membuat batik dan membuka usaha sendiri di rumah. Motif-motif yang ditampilkan ada rintik hujan, bunga Raflesia Arnoldi, Dadali wijaksana, motif gajiseri (kujang). Batiknya ada yang dicap atau diukir langsung. Soal harga pastinya bervariasi. 

Bukti Toleransi Ada Kampung Pulo Geulis

Uncal melaju ke destinasi selanjutnya yaitu Kampung Pulo Geulis. Perkampungan yang ada di tengah- tengah sungai Ciliwung ini memberikan keunikan tersendiri, di mana warganya saling bertoleransi dalam perbedaan. Karena keturunan Tionghoa dan warga asli bermukim di kampung ini. 

Untuk menuju kampung ini mesti menuruni anak tangga dan jembatan yang di bawahnya mengalir sungai Ciliwung. Hari itu terlihat cukup deras arusnya, padahal enggak turun hujan lho. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun