Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Plus Minus Membawa Keluarga Saat Kuliah ke Australia

2 September 2022   10:53 Diperbarui: 8 September 2022   08:41 3298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuliah membawa keluraga. Sumber foto: pexel.com, Agung Pandit Wiguna 

Bagi pelajar yang sudah berkeluarga, membawa keluarga saat kuliah merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Sejak awal berniat untuk melanjukan studi ke Australia, saya bertekad untuk membawa keluarga. Terdapat beberapa kelebihan, jika kita membawa serta keluarga,

1. Keluarga Berkesempatan Belajar dan Menambah Pengalaman

Bukan hanya kita saja yang akan belajar jika kita membawa keluarga. Seluruh anggota keluarga dapat merasakan bagaimana hidup di Australia. Setiap anggota keluarga dapat merasakan bagaimana beradaptasi dengan cuaca yang berbeda dengan Indonesia. Di samping itu, hidup di Australia bisa menjadi sarana untuk mempelajari bahasa. Hasil belajar melalui pengalaman praktik langsung tentunya akan lebih menempel dibanding hanya dengan membaca teori saja. Telinga akan terbiasa mendengar bagaimana para penutur asli mengucapkan Bahasa Inggris. Pun, kita akan terbiasa mendengar berbagai aksen dari seluruh belahan dunia sehingga kita akan belajar saling memahami dengan siapapun.

Pengalaman hidup sebagai warga minoritas pun, diharapkan bisa membentuk kebijaksanaan dalam diri. Tidak jumawa saat menjadi kaum mayoritas namun juga tidak rendah diri saat menjadi minoritas.

2. Kesempatan Sekolah "Gratis" untuk anak

Bagi pelajar yang memiliki anak usia sekolah studi sambil membawa keluarga merupakan karunia tersendiri. Di beberapa state seperti Victoria misalnya, anak usia SD hingga SMA yang orangtuanya merupakan mahasiswa riset dapat bersekolah tanpa harus membayar biaya pemdidikan. Anak-anak ini akan diperlakukan seperti anak lokal. Anak saya misalnya, beberapa waktu lalu sekolahnya memberikan pelajaran renang khusus bekerja sama dengan professional dari luar sekolah. Program ini hanya diperuntukkan untuk para siswa lokal. Anak saya ternyata termasuk siswa yang diikutsertakan tanpa membayar sepeser pun.

3. Potensi Menambah Penghasilan

Bila kelurga yang dibawa serta adalah usia kerja, anggota keluarga tersebut berpeluang untuk memperoleh pekerjaan. Hal ini tentu saja dapat menambah penghasilan keluarga. Sepanjang tidak pilih-pilih dengan jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan cukup tersedia luas. Di Melbourne misalnya, lowongan bekerja di took, restoran ataupun agecare sering kali diunggah di berbagai grup media sosial. Asalkan tidak masalah dengan pekerjaan kasar misalnya cleaner atau packing barang di pabrik, penghasilan tambahan bisa didapatkan. Upah kerja minimum saat ini adalah AU$21.38 per jam untuk hari biasa. Bila ada lembur atau kerja di hari libur, tentu lebih tinggi lagi. Namun ya itu tadi, harus siap dengan kerja kasar. Kendati demikian, kerja kasar di sini masih banyak dibantu mesin sehingga tidak terlalu butuh energi besar. Bagi anggota keluarga yang terbiasa dengan kerja kantoran, harus siap dengan kerja-kerja teknis kasar. Di sini cukup banyak suami atau istri pelajar yang di Indonesianya ngantor malah kerja bersih-bersih atau kerja di pabrik. Tapi hasilnya cukup lumayan.

4. Terhindar dari Kesepian

Membawa serta anggota keluarga juga menjadikan kita tidak kesepian karena setiap hari bisa berjumpa dengan anggota keluarga. Terlebih jika memiliki anak yang masih kecil, jika tidak dibawa tentunya celotehnya, tindak-tanduknya yang menggemaskan akan selalu terbayang. Saat meminta surat izin dari pihak kampus untuk membawa keluarga, di dalam surat malah dinyatakan bahwa membawa keluarga bisa membuat pelajar lebih tenang dalam belajar. Hal ini tentu saja memiliki dampak positif terhadap perkembangan studi yang dijalani.

Namun demikian, ada pula kekurangan yang harus dihadapi dan disiasati saat kita membawa keluarga. Tantangan tersebut diantaranya,

1. Biaya Hidup Lebih Tinggi

Membawa keluarga berarti kita harus menerima kenyataan bahwa biaya hidup yang harus dikeluarkan lebih tinggi jika dibandingkan sendirian. Tempat tinggal misalnya, jika kuliah sendirian kita bisa menyewa akodomasi dengan cara sharing seperti model kos lah. Di daerah suburb di Melboune rata-rata model akomodasi semacam ini dipatok AU$700 hingga AU$1.000 per bulan. Itu sudah termasuk tagihan listrik, air dan internet. Lain halnya jika membawa keluarga. Untuk rumah saja di daerah suburb sekitar AU$1.400 hingga AU$2.000. Ini belum termasuk tagihan air, listrik, gas dan internet.

Belum lagi, jika memiliki anak di bawah usia SD. Biaya penitipan anak di Australia terbilang tingga. Rata-rata AU$140 per hari untuk daycare. Untuk mahasiwa dengan beasiswa AAS sih ada keringanan yang disebut Child Care Benefit (CCB) sekitar 70%. Namun bagi yang lainnya tidak ada keringanan. Dengan demikian, mau tidak mau harus punya strategi jitu untuk menyiasati hal ini.

2. Waktu Tersita Urusan Rumah Tangga

Kerepotan yang harus juga dihadapi saat membawa serta keluarga adalah urusan rumah tangga. Mau tidak mau waktu belajar harus berebut dengan urusan domestik. Kita harus siap waktu kita terkurangi dengan urusan bersih-bersih rumah, memasak dan mencuci. Kita juga harus siap sedia saat anak meminta bantuan mengerjakan PR dari sekolahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun