Mohon tunggu...
Nurul Alifah
Nurul Alifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pendidikan Biologi

Mencoba menjadi manusia yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Keajaiban dan Tips Qoilulah

26 Desember 2019   12:30 Diperbarui: 26 Desember 2019   12:42 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kata 'tidur' disebutkan beberapa kali dalam Al-Quran, yang mencerminkan bahwa aktivitas tidur diakui dalam Islam memiliki fungsi spesifik dalam kehidupan manusia. Fenomena kebutuhan akan tidur membuat manusia semakin memehami bahwa ada Allah yang sangat sempurna tanpa perlu tidur atau istirahat: "Allah, Tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus (mengurus makhluk-Nya), tidak mengentuk dan tidak tidur..... (Q.s Al Baqarah : 255).

Tidur adalah bagian dari kecenderungan alami manusia yang dirancang oleh Allah : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidur mu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan (Q.s Ar-Rum : 23).  

Qoilullah adalah sunah yang dianjurkan. Dalil yang menganjurkan qailulah (tidur siang) adalah hadits dari Anas radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang." (HR. Abu Nu'aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647). Bagi umat islam, menjalankan sunah artinya meneladani nabi Muhammad S.A.W agar memperoleh ridha Allah. Dibalik sebuah keteladanan, ternyata qoilullah menyimpan berbagai manfaat bagi tubuh apabila dilakukan dengan benar.

Qoilullah dilakukan pada waktu tertentu, sebelum siang atau sore hari. Posisi tidur berdasarkan praktik Nabi Muhammad (S.AW) terdiri dari dua posisi tidur siang yaitu  menghadap di sisi kanan atau berbaring dengan satu kaki di atas kaki lainnya. Seringnya, Nabi Muhammad (SAW) mempraktikkan tidur dengan menghadap sisi kanan, dengan telapak tangan kanannya diletakkan di bawah pipi. 

Tidur dengan menghadap ke kanan dapat meningkatkan stabilitas beberapa organ dalam yang besar, yang secara fisiologis ditempatkan lebih ke bagian kiri tubuh. Misalnya lambung, organ utama dalam proses pencernaan tidak akan secara fisik ditekankan oleh organ internal lainnya (mis. Hati, usus, dan pankreas) di sisi kanan. Demikian pula jantung, yang terletak di sisi kiri, dapat memompa darah ke seluruh tubuh tanpa secara fisik ditekankan oleh organ lain di rongga dada. Posisi seperti itu memberikan efek positif pada kualitas tidur dan pengaturan emosi.

Studi neuroscientific menyatakan tidur siang yang baik adalah antara jam 2 siang sampai jam 4 sore, dan tidak setelah jam 4 sore karena akan menyebabkan sulit tidur di malam hari. Tidur siang singkat setelah makan siang (pasca makan siang) bisa sangat efektif dalam meningkatkan kewaspadaan dan kinerja kewaspadaan setelah tidur malam yang normal (Tietzel dan Lack 2001). 

Tidur siang singkat biasanya disarankan (20-30 menit), jenis tidur siang ini memberikan manfaat yang signifikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kinerja tanpa mengganggu tidur malam. Lingkungan tidur dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk tertidur. Pastikan tidur di tempat yang tenang untuk berbaring dan suhu ruangan yang nyaman. Cobalah untuk membatasi jumlah kebisingan yang didengar dan cahaya yang sangat terang.

Neuroscience menganjurkan tidur siang untuk kasus-kasus berikut: (a) respons terhadap kurang tidur, yaitu tidur siang pengganti; (b) dalam persiapan untuk kurang tidur; atau (c) tidur siang untuk relaksasi. Bahkan untuk individu yang pada umumnya tidur cukup setiap malam, tidur siang menghasilkan manfaat yang cukup besar dalam hal suasana hati, kewaspadaan, dan kinerja kognitif (Milner dan Cote 2009). 

Namun, tidur siang bukanlah solusi jangka panjang sepagai pengganti tidur malam. Karena kehilangan tidur malam yang tak terhindarkan seperti situasi mendesak atau karena pekerjaan, tidur siang hari adalah solusi sementara untuk menstabilkan dan menjaga kinerja kewaspadaan dan kesiagaan.

Sebuah studi tahun 2015 di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism meneliti 11 pria muda yang sehat dan membatasi mereka untuk tidur hanya dua jam. Tes darah dan urin mengukur sitokin yang lebih tinggi dan kadar norepinefrin pada kedua kelompok setelah kurang tidur. Keesokan harinya, satu kelompok diberi dua setengah jam tidur siang, sementara kelompok kontrol tidak memiliki tidur siang. 

Sampel darah dan urin dari mereka yang tidur siang menunjukkan bahwa tingkat sitokin dan norepinefrin mereka telah kembali normal, seolah-olah mereka tidak pernah kehilangan tidur malam. Tidur siang berperan dalam mengurangi impulsif sehingga lebih mampu menghadapi frustrasi dan mengingkatkan suasana hati yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun