Siapa sangka, limbah pertanian seperti tongkol jagung yang sering terbuang begitu saja bisa diolah menjadi bahan bakar alternatif yang bermanfaat? Ide kreatif ini datang dari Muhammad Akbar, mahasiswa KKNT 114 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, yang telahmelaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tanggal 12 Agustus 2025 di Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng.
Sebagai program kerja individu, Muhammad Akbar menggagas sosialiasasi pembuatan briket dari tongkol jagung untuk masyarakat desa. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: mengurangi limbah pertanian, menciptakan bahan bakar alternatif yang hemat biaya, dan mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Kenapa Tongkol Jagung?
Desa Lompulle dikenal sebagai salah satu sentra pertanian jagung. Setelah panen, tongkol jagung biasanya hanya dibuang atau dibakar, sehingga menimbulkan masalah limbah. Dari sinilah ide ini lahir: bagaimana mengubah limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna?
Menurut Muhammad Akbar, tongkol jagung memiliki potensi besar sebagai bahan baku briket. Selain mudah didapat, bahan ini juga gratis karena merupakan sisa panen. Dengan sedikit kreativitas, limbah ini bisa menjadi energi alternatif untuk keperluan rumah tangga.
Proses Pembuatan Briket
Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Lompulle, Muhammad Akbar tidak hanya memberikan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan cara membuat briket dengan alat sederhana.
Prosesnya meliputi:
•Pengarangan tongkol jagung hingga menjadi arang.
•Penghalusan arang dan pencampuran dengan perekat alami (tepung tapioka).
•Pencetakan briket menggunakan cetakan sederhana seperti pipa paralon.
•Pengeringan di bawah sinar matahari hingga briket benar-benar siap digunakan.
Metode ini mudah dipelajari dan bisa diterapkan oleh masyarakat tanpa memerlukan mesin mahal.
Antusiasme Masyarakat
Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa dan warga setempat yang menunjukkan antusiasme tinggi. Banyak warga yang langsung mencoba membuat briket sendiri. “Selama ini tongkol jagung hanya dibuang atau dibakar. Dengan cara ini, limbah bisa bermanfaat sekaligus menghemat biaya,” ujar salah seorang peserta pelatihan.
Muhammad Akbar berharap, melalui inovasi ini, masyarakat Desa Lompulle tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga menciptakan peluang usaha kecil berbasis energi alternatif.
Manfaat yang Dirasakan