Mohon tunggu...
Nurul Fauziyyah
Nurul Fauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

mahasiswa aktif jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang tertarik dengan konten pemberitaan dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Melukis Ulang Peta Arah Pulang

11 Agustus 2025   19:29 Diperbarui: 11 Agustus 2025   19:29 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seperti nelayan, di gambar dalam kelas akhir pada 14 Desember 2024

Kalau kata John Dewey dibeberapa postingan feeds Instagram yang lewat sih begini
"we do not learn from experience, we learn from reflecting on experience." pertama kali yang terlintas dibenak adalah mungkin yang dimaksud kalimat itu ialah konsep hikmah.
hikmah merupakan suatu kebijaksanaan yang lahir dari tadabbur atau dari perenungan setiap peristiwa untuk memahami makna terdalamnya. pengalaman mungkin saja bisa sekadar numpang lewat jika tidak diolah setelahnya, tapi ketika direnungkan, ia melahirkan hikmah yang bisa mengubah cara kita memandang hidup.
seperti hujan yang turun membasahi tanah, refleksinya adalah proses menyerapnya dan hikmahnya adalah bunga yang tumbuh darinya. dan inilah yang di sebut kembali ke proses.

Ketika nyala mimpi meredup

kadang, mimpi itu bukan hilang. ia hanya tertidur dengan lelap paling dalam, terbungkus debu hari-hari yang melelahkan, hingga kita lupa bahwa pernah ada nyala yang membuatnya hidup.
ada saat di mana tujuan yang dulu mampu membakar semangat, dan kini rasanya hambar bahkan padam. peta yang dulu penuh tanda panah, kini tampak kosong tak berpetunjuk arah. langkah menjadi berat, bukan perihal rintangan di depannya, tapi karena hati tak lagi mau bergerak.

fenomena seperti ini sering tersembunyi di balik cerita sukses yang kadang banyak berseliweran di sosial media kita, yang dilihat oleh kita kerap kali hanya hasil, pencapaian, perayaan dan kebanggaan, padahal kita jarang melihat proses yang penuh bimbang dan jeda panjang.

kalau kata James Clear, penulis automic habits mah gini cenah, "you do not raise to the level of your goals, you fall to the level of your systems" maknanya adalah kita tidak akan tumbuh setinggi tujuan kita, tapi kita akan jatuh serendah-rendahnya hanya pada sistem yang kita buat. artinya, bahwa jika kita tidak tumbuh untuk bisa menggapai tujuan, paling tidak kita jatuh setelah berproses untuk berupaya berada di jalan untuk meraih apa yang kita tuju. inilah sebabnya, mimpi tanpa fondasi yang kokoh bisa goyah ketika realitas mulai menguji.

dan ujian adalah sebagian dari proses kita sebagai hamba. kehilangan semangat, tertundanya rencana, bahkan rasa hampa, semua bisa menjadi bentuk ujian yang tujuannya bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk mengembalikan hati menjadi semakin dekat pada tuhannya.

titik terendah; diam yang menghampa

titik terendah bukan saat gagal, melainkan saat tak lagi peduli untuk mencoba. saat rencana yang dulu ditulis dengan antusias kini hanya tersimpan di sudut buku yang mulai berdebu yang tidak lagi pernah di buka bahkan di tengok untuk dilihat keberadaannya.
keheningan ini terasa aneh, seperti berdiri di tengah jalan panjang tanpa tahu arah mana yang seharusnya diambil. tidak lagi marah, juga tidak bersemangat. hanya hening, dan kosong saja.
namun dalam diam, Allah sering menanamkan benih baru, yakni "sabar" dan kesabaran inilah yang sering kali menjadi pembuka jalan menuju babak berikutnya.

menemukan jalan pulang

pemulihan jarang datang dalam sekali tarikan napas, tapi dimulai dengan langkah kecil-kecil. seperti mengingat alasan awal memulai kalau dulu guruku bilang "luruskan niyat!" konsistensi dalam langkah kecil lebih berharga nyatanya, daripada rencana besar yang dibiarkan terbengkalai karena hati tidak siap untuk menggerakkan langkah yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun