Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Jurus Menolak Stigma Sosial

19 November 2022   10:50 Diperbarui: 19 November 2022   10:55 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Fokus Menjemput Matahari

Jemputlah mimpi dan harapan untuk masa depan yang cerah. Melalui mimpi maka anda akan memiliki pemikiran solutif. Harapan akan menggerakkan dan membawa anda pada sebuah mimpi. Allah SWT berfirman yang artinya, "Allah tidah membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Menentukan target dan tujuan agar terealisasi dengan efektif dan efisien. Fokus dan konsisten, perbanyak wawasan dengan literasi, menganalisis strategi dan kemajuan dari satu tahap ke tahap yang lain, rajinlah berolahraga setidaknya setiap 30 menit setiap hari. Hargai diri anda dengan self reward.

Mengharagai diri sendiri merupakan jembatan dalam menghantarkan sebuah cita-cita, mimpi, dan harapan akan menjadi selaras dan kuat dalam proses menajlaninya. Menyemangati diri sendiri, beddoa, dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga hidup akan menjadi berkah.

3. Hanya Tuhan yang Tahu

Perhatikan dan pahami hadis ini, "Sesungguhnya aku tidak diperintahkan untuk melihat isi hati manusia dan tidak pula isi perutnya." (Shahih Al-Bukhari: 4351 dan Muslim: 1064).

Serahkan semua beban dan masalah kembali kepada Allah SWT. Manusia wajib ihktiar untuk melakukan yang terbaik. Sabar, tawakkal,dan tetap husnudzon. Manusia tidak berhak melihat dan menilai isi hati orang lain menurut versi dirinya. Maka, tidaklah pantas bagi kita menduga-duga isi hati orang lain.

Ketika manusia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah SWT. Tidak perlu pengakuan dari makhluk. Cukup Tuhan yang tahu segala maksud dan tujuan dari sebuah keputusan yang kita ambil.

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar dari) Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Ali 'Imran: 173-174)

Daftar Pustaka

Mahmudi, M. H., & Suroso, S. (2014). Efikasi diri, dukungan sosial dan penyesuaian diri dalam belajar. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(02).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun