Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hina Jadi Mulia

11 April 2022   20:57 Diperbarui: 12 April 2022   01:53 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hina Jadi Mulia 

(Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag., S,Pd., M.Ag)

Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTsN 2 Garut

Mengapa saya ingin menjadi PNS/ASN?

Sebenarnya kalau saya harus menceritakan kembali kisah lama rasanya malas dan menyedihkan tetapi, saya rasa saya harus menuangkan isi dan pikiran saya dengan niat berbagi pengalaman dengan para pembaca pegiat literasi agar mereka bisa mengetahui dan merasakan apa yang selama ini saya simpan di hati sehingga apa yang saya alami semoga bisa menjadi hikmah dan bahan refleksi bersama.

Saya mulai mengajar pada tahun 2000, ketika itu saya masih berusia 22 tahun dan sudah memiliki seorang anak perempuan yang masih berusia satu tahun. Saya mengalami baby syndrome sejak memiliki bayi sampai mempunyai tiga anak. Saya tidak menikmati peran saya sebagai seorang ibu seperti wanita pada umumnya. Saya merasa tertekan dan stress. Kenapa?

Selain menjadi guru honorer, saat itu saya juga berdagang di rumah karena gaji saya hanya Rp 34.000, besar kan? (senyum saja ya!). Saya berdagang bergantian dengan suami atau ada yang kerja part time. Tahu kan kalau suami anak mami bisa kerja apa? terus yang bantu dagang di rumah ternyata "ada main" di belakang? nah, inilah yang tidak mau saya ceritakan nanti ujungnya jadi ghibah jadi bagian ini saya skip saja, OK!. Kisah ini berputar  dan berlanjut sekitar tujuh tahun lamanya. Sebentar kan? (senyum lagi saja).

Pada tahun 2004, meskipun gaji saya tidak cukup untuk sehari-hari, saya nekat melanjutkan jurusan bahasa Inggris dimana sebelumnya saya juga sudah kuliah jurusan kependidikan Islam. Alhamdulillah saya bisa membiayai sendiri dari dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang dibayarkan dua kali setiap tahunnya. Tidak masalah saya makan dengan garam yang penting saya bisa mewujudkan mimpi dan anak saya masih bisa hidup dengan layak, tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.

Ingatlah, Man Jadda Wa Jadda yang memiliki arti, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. Untuk bersungguh-sungguh harus diawali dengan niat yang baik atas segala yang kita inginkan. Adapun dalil yang mendasari kalimat man jadda wajada ini terdapat dalam Surat Al- Baqarah ayat 286 yang berbunyi sebagai berikut. Artinya, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Berdasarkan  penjelasan di atas maka semangat hidup dan rasa percaya diri saya kian meningkat meskipun dihadapkan dengan keterbatasan ekonomi yang membuat saya bertambah "gila" ingin mewujudkan mimpi. Semakin besar tekanan hidup semakin tertantang untuk menaklukkannya. Daripada saya stress memikirkan kegiataan rutin mending "gila" karena belajar untuk mewujudkan cita-cita yang sudah lama terpendam,  begitulah pemikiran saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun