Mohon tunggu...
Ahmad Choliq
Ahmad Choliq Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Harus Ada Bodo Kupat? Mengupas Sisi Sejarah, Filosofi dan Sosial Budaya

18 April 2024   06:59 Diperbarui: 18 April 2024   07:21 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: detik.com/ ilustrasi gambar ketupat.


Hari raya Idul Fitri adalah momen dimana umat muslim bisa menikmati sarapan pagi tidak lagi di waktu sahur. Bahkan sebelum kita berangkat menuju masjid untuk mengerjakan salat id kita disunahkan untuk sarapan pagi. Usai salat id dan mendengarkan khutbah dari pak kiai, beberapa masjid biasanya mengadakan acara tahlilan umum  yang ditempatkan di serambi masjid, dan masyarakat setempat biasanya membawa baskom atau nampan berisi nasi, atau lontong, lengkap dengan sayur dan lauk pauk.

Kalau di kota-kota besar di hari pertama bulan Syawal biasanya mereka telah membuat ketupat. Disajikan bersama opor ayam atau sayur bersantan. Jadi di daerah mereka yang namanya bodo kupat ya hari lebaran Idul Fitri itu. Berbeda jika kita mengunjungi daerah-daerah di Jawa Tengah seperti Jepara, Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Pekalongan dan sekitarnya maka bodo kupat baru di adakan satu minggu setelah lebaran Idul Fitri. Sehingga bagi para perantau yang  pulangnya tidak bertepatan dengan lebaran atau hari pertama bulan Syawal masih bisa menikmati ketupat dan lepet.


Bodo Kupat  merupakan sebuah tradisi merayakan lebaran setelah menjalankan puasa Syawal selama 6 hari. Dinamakan bodo kupat atau kupatan  karena menu utamanya adalah kupat atau ketupat. Meskipun ada pula menu lepet namun masyarakat Jawa lebih cenderung menamainya bodo kupat dari pada bodo lepet .


Tradisi Bodo Kupat atau Kupatan mulai diperkenalkan pada abad ke-16 M tepatnya pada masa Kesultanan Demak saat dipimpin oleh Raden Fatah.
Bisa jadi yang mengusulkan kepada Raden Fatah agar diadakan Bodo Kupat atau Kupatan adalah  adalah Sunan Kalijaga. Karena diantara para wali songo, Sunan Kalijagalah yang paling banyak mengedepankan pendekatan budaya dengan Islam, dan seringkali menciptakan simbol-simbol yang sarat  dengan filsafah yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.


Menurut Ensiklopedia Islam Nusantara, kupat atau dalam Indonesianya ketupat berasal dari kata papat ( empat ). Dan ada hubungannya dengan rukun Islam ke-4 yaitu Puasa Ramadan.  Menurut penulis, antara papat menjadi kupat itu terlalu kejauhan. 


Adapun mengenai kupat dan puasa Ramadan apakah ada hubungannya ? 

Logikanya seperti ini, Seseorang menyajikan ketupat itu setelah melewati bulan Ramadan. Jika masih bulan Ramadan belum ada yang membuat ketupat.

Kemudian ada yang menduga bahwa Kupat adalah akronim ( kata singkatan ) yang banyak sekali dijabarkan dengan pemahaman yang berbeda-beda.
Pendapat pertama, kupat adalah kepanjangan dari kata "Aku Lepat" ( Aku salah).

Ada yang memaknai kupat itu "ngaku lepat" ( mengakui kesalahan).

Pendapat pertama dan kedua ini sangat berkaitan. Keduanya memberikan pemahaman bahwa ketupat ini mengandung nilai untuk mengakui kesalahan dan mengakui kesalahan bisa diucapkan dengan kata, "Aku lepat".

Melalui kesalahan yang kita lakukan,  kita bisa mau mengucapkan maaf dan memperbaiki kesalahan. Orang bijak adalah orang yang menyadari kesalahannya, berani memperbaikinya, dan mau belajar darinya. Bahkan John MCcloy John pernah berkata, "Mengakui kesalahan dan melakukan perbaikan merupakan bentuk tertinggi penghormatan atas diri sendiri."

Pendapat ketiga, ada  yang memaknai kupat itu laku papat ( empat tindakan). Laku papat itu adalah :

Pertama, lebaran artinya tuntas atau selesai.  Di hari lebaran kita diperbolehkan makan dan minum , berhubungan intim bagi sepasang suami istri di pagi hari karena kita sudah tuntas atau selesai menjalankan puasa Ramadan sebulan penuh.

Kedua luberan artinya meluber atau melimpah. Jika kita tergolong orang yang berkecukupan harta tidak ada salahnya kita berbagi uang kepada mereka yang membutuhkan ulur tangan kita. Atau memberi uang kepada keponakan-keponakan atau anak-anak kecil yang kita kenali. Karena sedekah sekecil apapun yang kita berikan pada orang lain akan menjadikan Allah menurunkan kemudahan, kelancaran rezeki, kesuksesan, dan kebahagiaan kepada kita.

Ketiga leburan. Artinya datangnya bulan Syawal diharapkan kita mampu melebur dosa kita dengan cara bertaubat meminta ampunan kepada Allah, dan kita mengakui segala kesalahan dan datang menemui orang-orang yang pernah kita sakiti atau kita dzolimi.

Keempat laburan. Artinya kita melabur diri kita dengan keimanan, ketakwaan, dan kebaikan.
Merasa belum cukup dengan laku papat di atas, terkadang seseorang menambahkan satu laku ( tindakan) lagi yaitu liburan. Bodo Kupat memang identik dengan pergi liburan.

Pendapat keempat, Kupat adalah bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia menjadi ketupat. Menurut pemahaman penulis, ketupat adalah akronim yang kepanjangannya adalah "Kepada Tuhan Patuh."


Mengapa ketupat terbuat dari beras  dan dibungkus dengan janur ?


Ketupat terbuat dari beras. Beras adalah akronim. Penjabaran dari beras adalah nguber waras artinya terus berupaya menjaga kesehatan. Diharapkan setelah selesai bodo kupat ( satu minggu setelah lebaran Idul Fitri)  seseorang bisa semakin menjaga kesehatan. Selanjutnya beras ada pula yang menjabarkan "bergerak dan tidak malas." Artinya kita  tidak hanya dianjurkan untuk menjaga kesehatan tapi juga memiliki jiwa semangat mau bergerak dan tidak malas untuk mulai melakukan aktivitas yang mampu mendorong perekonomian keluarga. Mencapai cita-cita dengan diringi keistiqomahan, doa, dan tawakal kepada Allah. Insya Allah ada jalan kemudahan untuk mencapai semua itu.

Kupat terbuat dari janur. Kata janur itu sendiri berasal dari Bahasa Arab Jaa Nur artinya telah datang cahaya. Maksudnya cahaya Allah.
Kita tahu bahwa
"Asal kupat pasti berbungkus janur."
Ini adalah sebuah peribahasa yang penulis ciptakan dan tentu memiliki makna filosofis yang mendalam.

Di atas penulis telah menjelaskan bahwa kupat atau ketupat itu bisa bermakna mengakui kesalahan, laku papat, dan kepada tuhan patuh. Ini artinya ketupat adalah simbol menjaga hubungan baik dengan Allah dan menjaga hubungan baik dengan manusia. Seorang muslim yang mampu menjalankan hubungan baik kepada Allah dan manusia maka pasti Allah akan memberikan cahaya ( janur) yang bisa menuntun manusia meraih kemudahan , kebahagiaan, dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Selain ketupat, lepet juga merupakan makanan yang di buat saat memasuki Bodo Kupat. Lepet adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dengan janur kelapa kemudian diikat dengan empat ikatan dengan tali bambu. Ada yang mengatakan lepet itu berasal dari kata lepat. Pendapat lain mengatakan bahwa lepet berasal dari kata silep rapet yang maknanya kubur yang rapat. Peribahasa Jawa mengatakan, 

Mangga dipun silep ingkang rapet. 

Peribahasa ini bermakna mari kita kubur yang rapat. Apa yang harus kita kubur rapat ? Perbuatan jelek kita itulah yang harus dikubur rapat. Cukup dijadikan pengalaman bukan lagi dijadikan pengamalan. Tidak diulangi lagi dan berusaha untuk introspeksi.


Kenapa harus ada bodo kupat ?
 setelah melakukan ritual puasa itu ada hari perayaan. Kita ambil contoh setelah ritual puasa Ramadan satu bulan maka ada hari perayaan yaitu hari raya Idul Fitri. Setelah ritual puasa Zulhijjah, tarwiyah, dan arofah ada hari perayaan yaitu hari raya Idul Adha. Berangkat dari sini maka, sudah semestinya setelah melakukan ritual puasa Syawal ada hari perayaan. Kemudian para ulama sepakat mengadakan perayaan setelah puasa Syawal yang dinamakan Bodo Kupat.
Demikianlah informasi yang penulis dapat paparkan. Semoga memberikan manfaat bagi segenap pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun