Keluarga
Gibran Rakabuming Raka atau publik seringkali menyapa dengan sebutan Gibran adalah pengusaha sekaligus tokoh politik muda dari Surakarta ( Solo), Jawa Tengah. Gibran lahir di Surakarta, 1 Oktober 1987 M atau bertepatan dengan tanggal 7 Safar 1408 H. Jika dilihat dari tanggal kelahirannya, saat ini ia memasuki usia 36 tahun.
Satu tahun setelah kelahirannya, nama Gibran dipakai ayahnya sebagai nama perusahaan yaitu  CV Rakabu yang bergerak dalam usaha mebel.
Ayahnya, Ir.H. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, adalah mantan wali kota solo, mantan gubernur Jakarta, dan sekarang menjabat sebagai presiden RI. Sementara ibunya, Iriana adalah anak guru SMA 3 Solo. Ia pernah memegang jabatan sebagai  tim  penggerak PKK kota Surakarta, ketua tim penggerak PKK provinsi DKI Jakarta, dan sejak tahun 2014 sampai sekarang menjabat sebagai ibu negara Indonesia.
Gibran adalah putra pertama dari pasangan Jokowi dengan Iriana. Â Gibran memiliki dua adik. Pertama, Kaesang Pangarep ( saat ini menjabat sebagai ketua PSI atau Partai Solidaritas Indonesia), dan kedua, Kahiyang Ayu ( Ketua tim penggerak PKK kota Medan).
Nama adalah doa
ungkapan ini berlaku untuk Gibran. Terkait nama Gibran, sang ayah  (bapak presiden  Jokowi) pernah mengatakan, "Gibran itu singkatan dari gigih dan berani. Saya ingin putra pertama saya memiliki semangat hidup seperti namanya." Atas berkah nama yang diberikan oleh sang ayah, Gibran tumbuh menjadi sosok  yang gigih dan berani, gigih maju menjadi wali kota Solo, dan sekarang berani menghadapi tantangan, maju mendampingi Prabowo Subianto menjadi bacawapres pilpres 2024.
Carilah Ilmu Walaupun ke Negeri Cina
Secara kontekstual, ungkapan di atas memiliki maksud agar kita semangat mencari ilmu, walaupun sampai ke sebuah tempat yang sangat jauh. Hal inilah yang memotivasi Gibran. Selepas lulus SMP di Solo,  ia memutuskan untuk melanjutkan mencari ilmu di  Singapura, tepatnya di Orchid Park Secondary. Kemudian setelah lulus dari sana, semangat mencari ilmu masih berkobar dalam jiwa mudanya. Ia melanjutkan mencari ilmu jenjang kuliah di kampus Singapura, Institut Management Development. Seusai lulus, semangatnya masih berapi-api, ia kemudian mengikuti program Onsearch  di University Of Technologi Sydney, Australia.
Berbisnis Selulus Kuliah
Pada umumnya selulus kuliah, orang akan mecari pekerjaan, mempersiapkan berkas-berkas lamaran kerja, lalu mencoba mendaftar ke kantor, perusahaan, yayasan, atau pun lainnya. Hal demikian tidak di lakukan oleh Gibran, meskipun lulusan kuliah jurusan teknologi, ia tidak melamar kerja tapi, justru menciptakan lamaran kerja.
Gibran membuka usaha katering. Kateringnya bernama Chili Pari. Chili Pari diambil dari dua bahasa yaitu Inggris dan Jawa. Chili adalah bahasa Inggris bermakna cabai, dan pari adalah bahasa Jawa yang bermakna padi. Melansir dari lifestyle. Okezone.com. Chili ( lombok) adalah lambang semangat dan keberanian. Sementara pari ( padi) melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Chili Pari menyediakan menu masakan khas Jawa, Jepang, Italia, Chinese Westain, disamping itu juga Chili Pari bergerak menawarkan jasa paket pernikahan. Mulai dari undangan, souvenir, dekorasi, rias pengantin, mc, entertainment, bahkan gedung pernikahan. Untuk gedung pernikahan ini Gibran memanfaatkan gedung pertemuan kepunyaan ayahnya, Graha Saba Buana. Atas usahanya ia didapuk menjadi Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia ( APJBI) kota Solo.
Tak lama setelah mendirikan katering Chili Pari, Gibran mendirikan  House of Knowledge yaitu pelatihan Bahasa Inggris untuk karyawan-karyawannya.
Lalu Gibran juga sempat membuat outlet martabak manis yang diberi nama Markobar Solo. Dan sempat pula menjual jas hujan dengan merek  "Tugas Negara Bos" yang harganya mencapai 150 ribu. Bisnis Markobar dan jas hujan ini, Gibran bekerja sama dengan adiknya, Kaesang Pangarep.
Dan masih banyak bisnis-bisnis yang lain yang pernah digeluti oleh putra pertama presiden Jokowi ini.
Menikah.
