Sejak merebaknya pandemi covid-19 di Indonesia pembelajaran tatap muka menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan akan menimbulkan cluster baru covid-19 di lingkungan pendidikan sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka yang dilakukan sangatlah terbatas. Berbagai institusi termasuk institusi pendidikan, mau tidak mau mulai beradaptasi dengan keadaan yang ada. Menanggapi Kemendikbud yang mulai memperbolehkan mengadakan pembelajaran tatap muka, membuat institusi pendidikan perlu menemukan solusi pembelajaran yang tepat di masa pandemi yang belum usai.
Hybrid learning dipilih menjadi salah satu solusi pembelajaran di tengah masa pandemi covid-19. Sistem pembelajaran hybrid learning ini mulai diterapkan dan diberlakukan di beberapa perguruan tinggi salah satunya Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang mengarahkan pembelajaran hybrid di beberapa program study.
Hybrid learning merupakan pembelajaran dengan sistem kombinasi metode pembelajaran antara pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran tatap muka. Kampus yang melakukan pembelajaran hybrid  tatap muka tetap harus dilakukan sesuai protokol kesehatan agar tidak menimbulkan cluster baru di lingkungan kampus.  Pelaksanaan hybrid learning biasanya menyertakan 50% mahasiswa dalam pembelajaran tatap muka dan mahasiswa lainnya menggunakan pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, proses pembelajaran hybrid learning dinilai lebih efektif dan efisien karena setiap peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Meskipun kegiatan pembelajaran dengan hybrid learning terdengar sedikit awam dan cukup berbeda dengan metode pembelajaran lain, tetapi metode ini dirasa paling tepat diterapkan di tengah masa pandemi yang belum usai.
