Mohon tunggu...
Nurhilmiyah
Nurhilmiyah Mohon Tunggu... Penulis - Bloger di Medan

Mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kartu Anggota Alumni

2 Januari 2018   06:05 Diperbarui: 2 Januari 2018   10:32 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu keanggotaan KAGAMA saya

Siang tadi Pak Pos menghampiri kediaman kami, mengantarkan amplop putih panjang dengan pengirim Pengurus Pusat Kagama. Saya tak begitu kaget karena dua hari sebelumnya telah masuk SMS dari sistem Kantor Pos yang menginfokan posisi terkini surat, komplit dengan nomor resinya.

Saya jadi memiliki dua versi kartu KAGAMA. Yang model lama, warna putih berplastik laminating, dibagikan pada saat prosesi wisuda, 2003 silam. Dan yang baru saja tiba ini. Kabarnya sudah ada pula kartu terbaru yang lebih modern, ada microchipnya, Gama co-Brand. Kira-kira untuk apa ya kartu alumni ini? HTM acara-acara KAGAMAkah?

Bulan Juli lalu KAGAMA Sumut memang ada acara di Hotel Fourseason Sheraton, Medan. Namun sayang saya sedang cuti bersalin. Kabarnya ada Ketua KAGAMA Ganjar Pranowo dalam acara penyerahan buku Bulaksumur Untuk Indonesia kepada Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi.

Kartu Gama co-Brand, menawarkan fasilitas lebih menarik, sebab telah mengadakan nota kesepahaman dengan berbagai pihak. Seperti Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) dan BSM. Agar para alumni semakin mudah melakukan transaksi perbankan.

Sayangnya belum cukup informasi mengenai bagaimana mendapatkan kartu jenis ini. Atau hanya ditujukan bagi alumni yang bertindak sebagai donatur tetapkah? Beasiswa yang diterima sebagian mahasiswa UGM sekarang ini, ada juga yang berasal dari pendanaan para alumni. Maklum, alumni UGM tersebar ke seluruh dunia dan banyak juga yang menempati berbagai posisi dan profesi yang dibayar dengan Euro atau Dollar AS. Kalau saya? Rupiah saja sudah Alhamdulillah, hehe.

Geli kalau mengenang pertama kali menjejak dunia kerja. Mendengar komentar orang, "Yahh... alumni UGM koq cuma jadi PNS, sih?", saya tersenyum saja mendengarnya. Rezeki manusia telah dahulu ditetapkan di Lauhul Mahfuzh, pikir saya, jauh sebelum orangnya lahir ke dunia fana ini. Lagian, dunia cuma segini-gininya koq, memangnya mau memiliki apa lagi sih, haha. Saya malah menertawakan si penanya, dalam hati.

Kembali ke kartu, sebelumnya saya juga ikut serta di dua grup WA, KAGAMA Sumut dan KAGAMA Medan. Berhubung gawai tak memadai, saya izin keluar dari grup dan menyisakan grup yang amat sangat penting saja di HP. Beberapa waktu lalu beredar kabar di grup tertutup Facebook KAGAMA, bahwa salah satu kegunaan kartu adalah untuk memperoleh diskon pembelian tiket pesawat Garuda. Agaknya pengurus pusat telah membuat MoU dengan PT. GIA.

Hal ini tentu membantu sekali bagi rekan-rekan se-almamater yang sering bepergian keluar kota bahkan keluar negeri. Bagi saya pribadi sepertinya belum terlalu bermanfaat, selain memang tak terlalu rutin bepergian, saya juga sepertinya minim mental diskon.

Potongan harga menurut saya mengurangi profit margin perusahaan. Apalagi infonya, maskapai penerbangan plat merah itu membukukan kerugian pada kuartal pertama tahun ini sebesar 1 trilyun lebih. Justru mestinya alumni UGM berkontribusi dengan tidak mengambil rabatnya.

Kartu sudah di tangan, terima kasih, Pengurus KAGAMA Pusat. Tetaplah menjadi kampus yang bervisi kerakyatan. Semoga para alumni semakin guyub, mengedepankan persatuan dan kesatuan ketimbang urusan politik dukung mendukung yang tanpa disadari malah melukai. Jayalah almamaterku.

Salam literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun