Syaikh ‘Amr al-Wardany, salah seorang  guru besar Al-Azhar, pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau begitu takjub dengan keindahan negeri 'penggalan syurga’. Dari atas pesawat, Syaikh ‘Amr terkesima melihat daratan Indonesia yang hijau seperti karpet. Beliau juga heran di tengah kota terdapat pohon tebu yang tumbuh dengan suburnya. Ketika beliau menginap di sebuah hotel di Jakarta, ada ‘hawa aneh’ yang beliau rasakan, yaitu sumuk (terasa panas, Jawa), padahal di luar hotel hujan turun lebat. Itulah Indonesia, negara yang sama sekali berbeda dengan negeri asal beliau, Mesir.
Alam Indonesia memang berbeda dengan Mesir; Indonesia hijau, Mesir gersang. Namun, keduanya sama memiliki banyak gunung yang kokoh menjulang tinggi, yang merupakan tiang penjaga bumi yang alami. Kebanyakan nama gunung di Indonesia terkesan angker dan sangar. Sebut saja Merapi, Merbabu, Krakatau, Bromo, dan lain sebagainya. Tapi tidak semuanya begitu, ada gunung yang terkesan sopan dan ramah, yaitu gunung Slamet di Purwokerto. Ada juga yang terkesan unik dan lucu, yaitu gunung Bokong Semar.
Gunung Bokong Semar memang kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jangankan oleh masyarakat nusantara, orang Jawa Tengah pun belum tentu tahu di mana Bokong Semar berdiri. Bokong Semar berdiri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gunung unik ini dapat dilihat dengan jelas dari sebuah desa yang hijau royo-royo, asri, dan agamis, yaitu desa Bulaksari, kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap. Kata para orang tua, gunung ini disebut demikian karena bentuknya yang unik menyerupai bokong kyai Semar.
Mesir, dengan tanah tandus dan gurunnya, juga memiliki gunung. Sebut saja Gunung Sinai yang terkenal, karena menjadi tempat munajat Nabi Musa as., juga karena pernah menjadi rebutan Mesir dan Israel. Ada juga gunung (jabal) Muqotom, gunung yang dulu diambil tanahnya oleh Jendral Salahudin Al-ayubi untuk membuat benteng pertahanan di zaman perang salib.
Semua orang mungkin mengenal Sinai, juga Muqotom. Tapi tidak semua orang Mesir, apalagi orang Indonesia mengenal jabal Mazbak, sebuah gunung yang unik, yang berdiri kokoh di Nasr City, Kairo. Jabal Mazbak sejatinya adalah gunung buatan, yang merupakan tumpukan puing-puing bangunan. Setiap harinya truk-truk besar membuang reruntuhan bangunan dari seluruh penjuru Kairo, menambah kokoh dan tingginya jabal Mazbak. Tepatnya, jabal Mazbak berdiri di mantiqoh Al-tub al-ramly, sekitar 2 km dari Suq Sayarat Hay Asyir (Distrik 10). Jabal Mazbak memang tidak seangkuh Sinai maupun Muqotom, tapi tidak kalah tingginya dari gunung Bokong Semar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI