Mohon tunggu...
Nurtsania Widi
Nurtsania Widi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menulis adalah caraku bercerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hawa Nafsu Membunuh Secara Perlahan

20 Oktober 2023   05:30 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik.com

Tuhan memberikan setiap manusia akal sebagai tanda betapa istimewa mereka sekaligus pembeda dari makhluk-Nya yang lain. Akal inilah yang akan menjelaskan baik buruknya sesuatu dan mengontrol perilaku seseorang. Jika semua manusia menggunakan akalnya untuk berpikir dengan baik, mungkin tidak akan ada kejahatan di muka bumi ini. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Karena selain akal, manusia juga memiliki hawa nafsu.

Hawa nafsu memang tidak sepenuhnya buruk, tetapi biasanya ia selalu mengarah kepada kepuasan semata dan menuntut untuk dipenuhi, tak peduli apakah itu baik untuk dilakukan atau pun tidak. Hawa nafsu yang tidak dikendalikan dengan baik akan menjadi masalah besar bagi kehidupan seseorang. Jika selalu dituruti ia akan berubah menjadi tuan bagi manusia itu sendiri. Ia akan mengontrol dan mengendalikan semuanya, seakan keberadaan akal yang seharusnya digunakan untuk berpikir tidak lagi berfungsi. Kalah telak oleh hawa nafsu.

Hawa nafsu ibarat anak kecil yang menyusui. Jika dibiarkan terus-menerus, keinginannya akan semakin besar dan akan semakin sulit untuk dilepas, tetapi jika kita menyapihnya maka ia akan berhenti. Dan yeah begitulah hawa nafsu bekerja, semakin dituruti semakin berkuasa.

Kita ambil contohnya, orang dengan harta melimpah ruah tidak akan pernah merasa cukup jika selalu mengikuti hawa nafsu. Mereka akan selalu merasa kurang. Targetnya tahun ini adalah mengumpulkan uang sebesar 5 miliar, dan ketika uang itu  sudah terkumpul, ia menginginkan 10 miliar, begitu pun seterusnya. Hasratnya terhadap uang tidak akan pernah terpenuhi. Lihatlah para pejabat yang korupsi, apakah mereka melakukannya karena gaji yang kecil? Tentu saja tidak. Hawa nafsulah yang menyuruh mereka melakukan tindakan hina tersebut. Uang mereka sebetulnya banyak tapi mental mereka saja yang miskin. Mereka tidak bisa mengendalikan hawa nafsu dengan baik, dan pada akhirnya hawa nafsulah yang mengendalikan mereka dan menghancurkan hidup mereka.

Ingatlah! Orang paling miskin adalah mereka yang selalu merasa kurang, walaupun secara materi mereka kaya. Dan orang paling kaya adalah mereka yang selalu merasa cukup, walaupun secara materi mereka pas-pasan. Sekarang pilihlah Anda ingin menjadi orang kaya atau miskin?

Tentu kita tidak ingin hidup yang kita jalani ini dikendalikan oleh hawa nafsu semata atau bahkan dihancurkan olehnya. Untuk itu lawanlah hawa nafsu tersebut dengan cara bersyukur. Praktik syukur memang tidak mudah dilakukan apalagi dalam keadaan sulit, tetapi teruslah berlatih dan membiasakan diri. Sesulit apapun keadaan pasti akan tetap ada hal-hal kecil yang bisa kita syukuri. Selain bersyukur, kita juga perlu belajar menahan diri. Sadarilah bahwa semua yang kita inginkan tidak harus selalu terpenuhi.

Dibutuhkan tekad yang kuat untuk melawan hawa nafsu. Teruslah belajar! Dan jangan lengah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun