Ragam hias dalam sehelai kain mengandung beragam makna simbolik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, semakin rumit teknik pembuatannya maka semakin tinggi makna yang tersimpan dan harga jualnya.
Ada puluhan kain yang dipajang pada ruang lantai dua Museum Indonesia dengan ditemani lima patung menggunakan ragam pakaian adat, diantaranya.
Busana Adat Sabu Raijua. Nusa Tenggara Timur.
Busana yang dihiasi dengan bunga ros, melambangkan kesucian hati dan kesamaan derajat. Busana ini dikenakan oleh semua kalangan dari rakyat kecil hingga bangsawan di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.
Busana Adat Tanimbar, Maluku.
Busana adat Tanimbar membawa pesan filosofi kehidupan, keagungan, kegigihan dan kemenangan. Makna mendalam ini berasal dari ragam hias anggrek dan sair bentuk bendera.
Busana Adat Paksian, Bangka-Belitung.
Busana adat Bangka Belitung ini mengandung makna keberkatan, keselamatan, kerukunan, harapan, kemegahan dan keramahan.
Busana Adat Sadariah Betawi, Daerah Kota Jakarta.
Busana adat Sadariah dan Kebaya Encim mengandung makna karakter masyarakat Indonesia yang anggun, lemah lembut, sopan dan bersahaja.
Busana Adat Kesultanan Buton, Dolomani, Sulawesi Tenggara.