Muhammad Hafiz merupakan teman sekolah saya Ketika dulu duduk disekolah dasar. Namun hal yang sangat mengejutkan adalah setelah mendengar kabar bahwa dirinya sudah sukses dalam berbisnis diusia yang masih muda.
Langsung saja dalam waktu yang sangat berharga pada 11 September 2023 disebuah warung kopi saya berkesempatan untuk bercengkrama dan bercerita bersamanya disela kesibukan masing-masing dalam berutinitas.
Muhammad Hafiz yang bisa kita sapa dengan bang Hafiz bercerita bahwa awal mula dia memulai bisnis karena timbul sebuah kecemasan dan kekhawatiran karena dia merasa semakin dewasa kebutuhan dan keperluan akan terus meningkat dan tidak mungkin dia selalu merepotkan orang tuanya dalam meminta sesuatu.
Akhirnya pada bulan Agustus 2021 Â dia memutuskan untuk mebuat usaha kanvas dan terlebih dahulu meminta izin kepada orang tuanya, tidak lama ternyata orang tuanya pun mengizinkan dan mendukungannya lalu dibimbinglah ia dalam memulai bisnis itu seperti apa.
Awal mula dalam membangun bisnis tersebut merogoh modal sebesar Rp.3.000.000 untuk membeli bahan baku dan ia mengaku bahwa awal mula dulu ia meminjam uang orang tuanya karena ia tidak memiliki uang sebanyak itu.
Untuk model barang yang dia buat ada beberapa tipe macam barang seperti slingbag, totebag hingga bag pack dan awal pengerjaan hanya memiliki satu karyawan yang ditugaskan untuk menjahit.
Tidak puas sampai disitu dia terus belajar dan bertanya kepada orang tua, hingga orang yang ia kenal yang sudah lebih dahulu memulai bisnis tentang bagaimana cara memasarkan barang hingga akhirnya muncullah ide untuk membuat konten produknya.
Tapi yang namanya merintis usaha tidak ada yang mudah dan awal mula pasti sangat menyakitkan dan hal itu dirasakan oleh bang Hafiz owner pemilik usaha kanvas tersebut.
Kesulitan pertama Ketika ia sedang merintis adalah alat untuk membuat konten barang yang akan ia jual karena memang pasar yang ia target adalah pasar online atau platform online seperti Shopee, Tokopedia, Instagram hingga Tik Tok dan hal yang cukup dibutuhkan dalam membuat konten adalah kamera lalu ia kesana kemari untuk meminjam alat tersebut dengan tujuan agar konten produk yang dibuatnya memberikan hasil yang cukup bagus dan menarik minat para konsumen.
Lalu kesulitan yang kedua waktu yang sedikit karena ditengah kesibukan ia berbisnis ia masih menginjakan kakinya di sebuah SMK Jakarta, untuk itu ia sangat memilah waktu dan ia mengakui hal itu menjadi pengganggu waktu bermainya dengan teman-teman.
"Seperti sekarang ini pagi hingga sore gue sekolah terus pulang sekolah sekitar jam 8 -- 11 malam kita start packing barang dan mulai konten di platform online akhirnya waktu senggang gue untuk nongkrong bareng temen udah kepake semua buat ngurus bisnis ini".Ungkapnya.
Tetapi dirinya sangat bersyukur karena kesibukan yang ia jalani menjadi sebuah kesibukan yang produktifitas dan menguntungkan bagi diri, bahkan pikirnya ketika orang-orang seusianya menghabiskan waktu hanya untuk sekedar bermain dan nongkrong tidak jelas kini justru dia berbalik 360 derajat yaitu bisa menghasilkan berjuta-juta omset penghasilan.
Waktu pun terus berjalan akhirnya dia memberanikan diri untuk meminta kepada beberapa selebgaram dan konten creator untuk mengendors produk yang ia miliki dan lagi-lagi strategi yang ia lakukan membuahkan hasil dan hal itu memicu kenaikan kepada para konsumen dalam membeli produknya bahkan ia mengakui saking banyaknya pesanan yang masuk ia sempat kewalahan dan kekurangan stok bahan yang ia miliki.
Hingga akhirnya satu tahun setengah ia merintis usaha kanvas, yang dulu hanya meraih keuntungan yang tidak seberapa namun kini dalam sehari ia bisa mengirimankan 49-423 paket dalam sekali pengantaran dan meraih omset sekitar 164,5 Juta didalam bulan September 2023, dan grafik tersebut terus menunjukan angka kenaikan hari demi harinya setelah saya melihat secara langsung skor pencapaiannya.
" Jika ingin memulai bisnis kuncinya minta restu dulu kepada orang tua dan yang kedua tentukan apa barang yang kita ingin jadikan bisnis dan yang ketiga jangan malu dan sungkan untuk bertanya kepada literasi pebisnis yang sudah dahulu maju dan berkembang karena pengalaman mereka pasti sudah sangat jauh dibandingkan kita, dan yang terakhir adalah jangan berbangga kepada pencapaian yang sudah kita dapatkan karena hidup itu bagai roda berputar ada kalanya diatas dan ada kalanya kita berada dibawah". Owner KANVASINDO (Muhammad Hafiz).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI