Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Peran 2 Udo dalam Pelestarian Hutan Lampung dan Sumbar

3 Februari 2024   22:59 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:37 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kebun damar yang melatari perkampungan di Kabupten Pesisir Barat Lampung (dokpri)

Setahu saya, di Sumatra ada dua daerah yang menggunakan kata sapaan 'Udo' dalam percakapan harian, yakni, daerah Lampung dan Sumatera Barat.

Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan dalam banyak hal. Terutama bererkaitan dengan perannya dalam pelestarian hutan adat.

Udo Lampung

Di Lampung, kata Udo tidak hanya berfungsi sebagai kata sapaan. Lebih dari itu 'Udo' menunjukkan kedudukan seseorang dalam keluarga besarnya, yang hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja. Intinya, sesuai dengan adat Lampung, tidak semua orang dipercayakan menyandang gelar Udo.

 Jika, A, B, C, dan D, adalah empat bersaudara. Anak laki-laki pertama yang lahir dari salah satu keluarga tersebut, dialah yang berhak memakai status dan panggilan Udo.

Setelah dewasa kepada Udo diberikan tugas untuk mengelola harta warisan leluhurnya. Mulai rumah dia dan anak istrinya yang menempati, sawah, sampai ke tanah ulayat yang umumnya berisi tanaman damar, dan harta pusaka lainnya.

Selama Udo masih hidup, dialah yang bertanggung jawab atas segalanya. Mulai memperbaiki rumah jika ada yang rusak, sampai membersihkan kebun yang ditumbuhi gulma. Enaknya, Udo pula yang berhak penuh atas hasilnya. Tetapi tak boleh dijual. Sebab harta tersebut milik bersama.

Salah satu Pantai Pesisir Barat Lampung (dokpri)
Salah satu Pantai Pesisir Barat Lampung (dokpri)

Tidak heran, dikala bumi Sumatera lainnya didominasi oleh tanaman kelepa sawit, hutan-hutan adat di Lampung masih asli dan hijau ditutupi pohon damar. Efeknya, lingkungan tetap terjaga, air sungainya masih bening, pantainya indah berseri dengan lautnya yang biru.

Kondisi ini saya saksikan sendiri waktu ikut Road Tryp Famili Bengkulu-Jakarta akhir Agustus lalu, menempuh jalur Lintas Barat Sumatra.

 Pohon damar tua di pinggir jalan raya (dokpri) 
 Pohon damar tua di pinggir jalan raya (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun