Mangdropship Menunjukkan Saya Jalan Menuju Gerbang Sukses Berbisnis

Saya merasa jadi lansia cengeng bin manja. Soalnya, sampai tulisan ini diturunkan, saya merasa sehat dan kuat. Sekadar ke ekspedisi masih mampu  pakai motor sendiri.     

Ya, sudah. Untuk mencari kegiatan, saya putuskan untuk menulis saja. Menumpahkan   pengalaman pribadi terus mengemasnya hingga menjadi buku, dijual  nyaris tak balik modal.

Kemudian saya fokus menulis di beberapa platform keroyokan, dan berlanjut corat-coret di blog pribadi.

Akhirnya seminggu belakangan, rekan sesama penulis di WAG  mengenalkan dan  mengajak saya bergabung dengan Mangdropship.  Yaitu  sebuah platform jual beli dengan sistem dropship, yang menawarkan beragam produk. Mulai keperluan  rumah tangga, pakaian, alat elektronik,  makanan, perlengkapan bayi, sampai ke peralatan  medis, dan  lain sebagainya.

Setelah membaca informasi dari berbagai sumber,  semangat berbisnis saya yang meredup sejak 8 tahun lalu, kini bergelora kembali.  Rasanya model berbisnis yang ditawarkan Mangdropship sangat masuk akal. Cocok buat saya yang telah lama ingin berbisnis daring. 

Anda penasaran kenapa saya jatuh hati pada Mangdropship? Ikuti ulasan berikut ini!

A. Tidak butuh gudang tak perlu modal besar

Dalam praktiknya berjualan dengan sistem dropship dilakukan oleh penjual yang biasa disebut dropshipper. Tugas pokoknya, memasarkan barang kepada customer  sebanyak-banyaknya. Bila ada pembeli, dropshipper melakukan  pemesanan yang akan tersalur langsung ke  pihak penyedia produk (produsen/supplier tangan pertama).

Dropshipper  tak perlu memiliki stok barang.  Sebab Mangdropship mempunyai banyak UMKM  yang setiap saat siap mengirimkan produknya kepada pembeli yang telah memesan barang kepada  dropshipper.

Jadi,  berdagang dengan sistem dropship  tidak butuh gudang, gudangnya di taruh di langit. Tak perlu pula modal besar, kecuali pulsa untuk membeli data.

Yang menaraik, dropshipper  tak harus direpotkan dengan pekerjaan pengepakan, dan pengiriman barang. Karena semuanya dilakukan oleh penyedia produk. Dengan demikian, kegamangan si nenek ini ditabrak mobil  saat mengantarkan pesanan ke ekspedisi  tadi  terjawab sudah.