Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Prahara dan Fakta tentang Sambal Kelapa yang Harus Anda Tahu

13 Desember 2019   19:51 Diperbarui: 15 Desember 2019   01:00 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambal kelapa adalah kuliner asli orang kampung saya Inderapura. Puluhan negeri yang pernah saya singgahi, belum pernah ketemu menu yang satu ini. Sekalipun ada, cara pengolahan dan cita rasanya jauh beda.

Di negeri asalnya, sambal ini disebut "samba kambi" atau sambal kerambil. Untuk menjaga keasliannya di sini, saya sebut samba kambi saja, yaitu, sambal yang berbahan utama kelapa parut giling dan cabe halus.

Prahara Samba Kambi
Dari dahulu sampai sekarang, sambal tradisional ini menjadi perdebatan tak berkesudahan.

Pasalnya, secara garis besarnya dari kampungku tercintaku ini terbagi dalam 2 versi. Hilir dan mudik. Dua kata ini maknanya jelas kontradiktif. Budaya dan tradisi penduduknya juga sedikit berbeda.

Apabila dua komunitas tersebut bertemu, mereka acap kali saling ejek. Orang hilir dilabeli dengan "gulai puyu kalayau sampdeh". Artinya, "sambal ikan betok dan enceng asam padeh". (Puyu= ikan betok, kalayau= tumbuhan enceng). Semenatara anak mudik dijuluki samba kambi.

Parahnya, ketika kedua kelompok ini berkumpul dalam jumlah yang banyak. Semisal siswa SD dalam kegiatan olahraga, atau HUT kemerdekaan. Anak mudik melontarkan olokan "puyu sampdeh", anak hilir membalas "samba kambi". Kayak berbalas pantun. Tetapi diiringi dengan gelak tawa.

Namun, di antara anak-anak, ada juga yang cepat naik pitam. Saya teringat kisah tahun 1963. Saat itu ada pertandingan olahraga antar SR di ibu kota kecamatan. 

Gara-gara bully mem-bully begini, dua cewek kelas 5 dan 6 bergumul. Satu tomboy, yang lainnya centeng. Keduanya lihai berkelahi. Wah, gila. Mereka saling gigit lengan dan putar rambut. Dibantu siswa cowok, Ibu Guru berhasil melerai.

Untungnya, zaman itu tawuran termasuk peristiwa langka. Perkelahian hanya satu lawan satu.

Saya tidak tahu asalnya ledekan tersebut dari mana. Faktanya, orang Inderapura sama-sama suka masak ikan betok asam pedas dan sambal kelapa.

Bedanya, daerah hilir terdiri dari persawahan yang luas. Tempat berkembang biaknya ikan betok dan tumbuhan enceng. Mungkin gara-gara ini, sebagian oknum pengejek menganggap warganya suka masak "sampdeh puyu dan kalayau". 

Sebaliknya, wilayah mudik, tanahnya kering dan subur. Cocok ditanami sayuran dan tanaman komuditi ekspor seperti cengkeh, kopi, karet, dan damar. 

Di sana juga terkenal dengan tanaman kelapa kualitas bagus, yang berkadar santan atau minyak tinggi. Barangkali tersebab itu pula masyarakatnya dituding gemar memasak sambal kelapa. Maaf, ini hanya dugaan saya. 

Keunggulan Samba Kambi
Samba kambi tidak hanya memiliki cita rasa yang khas. Ia dapat dijadikan bekal untuk bepergian beberapa hari. Sebab jika disimpan dalam waktu lama, sambal ini tidak cepat basi. Padahal tanpa dibubuhi bahan pengawet.

Waktu naik haji, saya membawanya ke Mekkah untuk sambal selingan. Zaman itu jamaah haji masak sendiri, kecuali di Arafah, Mina, dan Medinah.

Lumayan, terakhir habisnya di Mina (setelah kurang lebihn 1 bulan) masih layak konsumsi. Teman jamaah dari daerah lain ikut mencicipi. Mereka ngaku, makannya enak dengan sambal dari tanah air tercinta. Padahal, menu yang suguhkan panitia adalah masakan Indonesia. Terdiri dari aneka lauk dan sayuran. Pokoknya, sajian yang memenuhi standar gizi.

Membuatnya Gampang, Bahannya Tidak Rumit

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Pengen nyicip samba kambi? Yuk, siapkan bahan-bahan berikut:
  1. 50 gram cabe 
  2. 100 gram kelapa parut 
  3. 1 sendok makan garam atau sesuai selera 
  4. 1 siung bawang putih + 3 butir bawang merah ukuran sedang 
  5. 1 cm isi kunyit (6) 1/2 gelas air dingin 
  6. 1 buah tomat iris halus 
  7. 1 lembar daun kunyit + 1 potong serai dimemarkan + 6 lembar daun jeruk purut 
  8. 50 gram ikan teri buang kepalanya dan dicuci bersih 
  9. 10 gram udang halus atau secukupnya, cuci bersih.

Satu resep samba kambi, menawarkan dua varian berbeda. Pertama, tanpa menggunakan minyak. Disebut samba kambi barendang. Caranya dengan giling halus bahan No.1-5, lalu tambahkan bahan No. 6-10 ke dalam wajan. 

Lalu, letakan di tungku dengan api sedang. Setelah airnya mulai mengering, kecilkan apinya. Aduk perlahan sampai kadar airnya kering benaran. Semakin tinggi tingkat keringnya kian awet untuk disimpan lama. Tetapi, kalau untuk dikonsumsi sesaat, lebih sedap dalam kondisi agak lembab.

Kedua, pakai minyak. Namanya samba kambi bagoreng. Tahap pembuatannya:

  1. Goreng berturut-turut ikan teri dan udang sampai matang
  2. Sisakan minyak goreng 3 sendok makan
  3. Masukkan semua bahan yang sudah digiling dan tambahkan air dan semua bumbu pendukung No.7-10 dan aduk
  4. Sebelum diangkat, tambahkan ikan teri dan udang goreng. Aduk sampai membaur, lalu angkat. Hidangkan dengan nasi panas dan lalapan segar.

Catatan: 

Kalau bahan No. 1-5 dihaluskan pakai blender, sebelum dipanaskan adonan tak perlu lagi ditambahkan bahan nomor 6 (air). Sebab, air bawaan dari proses penggilingan sudah lebih dari cukup.

Menurut pengalaman, samba kambi barendang, lebih awet dibandingkan dengan yang digoreng.

Demikian prahara dan fakta sambal kelapa serta cara membuatnya. Resep titipan nenek moyang, tak pernah hilang ditelan zaman. Selamat mencoba. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun