Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyambangi Istri, Berbagi Cinta dalam Sistem Pernikahan Poliandri

14 Oktober 2019   17:30 Diperbarui: 15 Oktober 2019   05:35 20846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brothers Sant Ram Verma, Bajju Verma, Gopal Verma, Guddu Verma and Dinesh Verma with their wife Rajo Verma and her 18-month-old son. She is unsure which brother is the father. (Shariq Allaqaband/Cover Asia Press)

Soal panggilan, ada keluarga yang membiarkan seorang pria yang lebih tua dipanggil "ayah" dan saudara yang lain dipanggil "paman". Ada juga keluarga yang memanggil semua  bapaknya dengan sebutan "ayah". Meskipun mereka tahu ayah biologisnya siapa.

Istri harus adil mengurus makanan, pakaian, kesehatan hingga hubungan intim dengan suami-suaminya.

Seorang istri mau bersama dengan suami yang mana, bisa dengan leluasa membicarakannya, bisa ketika makan, ketika berjalan, bahkan ketika pertemuan keluarga.

Lazimnya, jika seorang suami sedang berada di kamar bersama isterinya, ditandai dengan menggantungkan sepasang sepatu mereka. Sehingga suami lain yang melihatnya akan mengerti dan pergi. (ini tidak mutlak).

Khusus di Upper Dolpa, praktik poliandri dilakukan  untuk bertahan ditengah kesulitan hidup. Dengan menikahi perempuan yang sama, mereka sekaligus mengontrol keturunan. Tak perlu juga membagi lahan sehingga lahan itu selalu jadi milik keluarga

Demikian, kehidupan wanita berpoliandri. Kisah ini terjadi di Nepal dan India. Jangan ditiru. Kalau bukan ahlinya dapat mencelakakan diri sendiri. He he ....

Terakhir saya mengutip filsafat Ustazah kondang Mama Dedeh di Indosiar, "Poliandri itu umpama menuangkan air dari banyak teko berisi penuh, ke dalam satu gelas. Dalam artian, airnya banyak, gelasnya satu. Sebaliknya poligami seperti membagi-bagikan air satu teko penuh ke dalam beberapa cangkir kosong. Adil mana? Coba."  Salam dari Danau Kerinci.

****

Sumber: [satu], [dua], [tiga].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun