Mohon tunggu...
nur silmi kaffah
nur silmi kaffah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai traveling, antusias dalam mempelajari bahasa asing, dan memiliki ketertarikan pada hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Tua dan Tantangan Pengasuhan di Era Modern

22 Mei 2025   21:56 Diperbarui: 22 Mei 2025   23:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Dusun Blendung, Desa Karanganyar, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, terdapat sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Banyak orang tua, terutama ibu-ibu, yang memiliki anak usia sekolah namun belum memahami cara mengasuh dan membimbing anak-anak mereka dengan tepat. Mereka menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan kepada sekolah dan guru les tanpa terlibat aktif di rumah.

Memang benar bahwa sekolah dan guru les berperan penting dalam proses belajar anak. Namun, peran orang tua baik ibu maupun ayah tidak bisa digantikan. Orang tua seharusnya menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Anak-anak disuruh sekolah, ngaji, dan ikut les tanpa adanya pendampingan atau pengulangan pelajaran di rumah. Banyak orang tua hanya sebatas menyuruh, tanpa mengetahui sejauh mana pemahaman dan perkembangan anak mereka.

Salah satu penyebab kurangnya keterlibatan orang tua adalah faktor pendidikan dan ekonomi. Banyak orang tua yang hanya menempuh pendidikan sampai tingkat dasar, sehingga kesulitan memahami cara mendampingi anak secara akademik maupun emosional. Di sisi lain, tuntutan ekonomi juga menjadi faktor besar. Ayah dan ibu sama-sama sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga waktu untuk membimbing anak menjadi sangat terbatas. Akibatnya, mereka tidak sempat mengenali potensi anak atau memberikan perhatian yang cukup terhadap perkembangan mereka.

Kondisi ini tentu perlu menjadi perhatian bersama. Dibutuhkan sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Orang tua perlu diberi pemahaman melalui penyuluhan atau pelatihan parenting sederhana di tingkat desa, agar mereka tahu pentingnya keterlibatan dalam tumbuh kembang anak. Pemerintah desa, kader PKK, dan lembaga pendidikan bisa bekerja sama menyediakan forum atau kegiatan yang mendorong kesadaran ini. Selain itu, waktu berkualitas meski singkat bersama anak, seperti mendengarkan cerita mereka sepulang sekolah atau membahas pelajaran sederhana, sudah menjadi langkah awal yang sangat berarti.

Sudah saatnya kita menyadari bahwa pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya guru, tetapi juga ayah dan ibu sebagai fondasi utama keluarga. Orang tua perlu terus belajar, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi masa depan anak-anak mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun