Mohon tunggu...
Nur Salvia Rukmawati
Nur Salvia Rukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetaplah berusaha dan jangan menyerah

Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelaksanaan Program Jumantik Permasalahan, Solusi pada Daerah Kelurahan Rawamangun

19 Mei 2022   07:51 Diperbarui: 19 Mei 2022   08:02 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Salah satu faktor penyebab mudahnya penyebaran penyakit DBD adalah kepadatan penduduk dan perilaku masyarakat yang kurang sadar akan kebersihan. 

Jumantik merupakan salah satu bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari masyarakat dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue yang sampai saat ini masih belum dapat diberantas tuntas. Jumantik merupakan program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Jumantik (Juru Pemantau Jentik) adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jenis nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Program JUMANTIK yang sedang dilaksanakan oleh para stakeholder dan warga Jl. Sunan Giri No. 5 RT 08/RW 15, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung. 

Program ini diprakarsai oleh ketua RT sebelumnya dengan tujuan untuk menanggulangi penyakit DBD yang dibasmi melalui jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus di area sekitar rumah RT 08/RW 15. 

Mekanisme program JUMANTIK dilakukan secara online selama pandemi COVID-19, dengan sistem kerjanya setiap kepala keluarga memfoto sudut-sudut yang dapat menjadi tempat genangan air dan jentik, serta bak mandi.

Namun kenyataan nya, walaupun program lingkungan kebersihan berbasis partisipasi masyarakat telah diterapkan dengan baik, pada beberapa tahun terakhir, di kelurahan Rawamangun. 

Dalam mensukseskan program JUMANTIK, tidak terlepas dari keterlibatan para stakeholder dalam membantu mewujudkan program JUMANTIK, seperti lurah wilayah setempat Kader Kesehatan, ketua rukun warga , ketua rukun tetangga , dan anggota Program JUMANTIK yang dominasi oleh Ibu-Ibu. Dengan pelaksanaan Fogging yang dilaksanakan seminggu dalam 2 kali ketika terjadi kasus. 

Selanjutnya keberhasilan dalam program tersebut, seperti pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan sesuai arahan, hal tersebut dibuktikan dengan warganya juga dapat diajak bekerjasama untuk memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. 

Hal tersebut yang membuat salah satu merasa puas dengan program karena sangat membantu untuk mencegahan adanya penyakit demam berdarah secara berkelanjutan dan dengan adanya program jumantik ini juga membuat kami termotivasi untuk ikut serta hidup sehat dan mencegah penyebaran demam berdarah. Disamping terdapat kelebihan dan keberhasilan, faktanya masih memiliki kekurangan dan kendala dalam pelaksanaannya.

Program JUMANTIK tanpa adanya visi, misi, masalah, dan solusi tidak akan tuntas hingga ke akar-akarnya. 

Permasalahan yang dialami oleh warga RT 08/RW 15 hingga membentuk program JUMANTIK:

  • Angka penyakit DBD di Indonesia yang masih tinggi
  • Kesadaran yang rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan
  • Lingkungan padat penduduk mempermudah penularan penyakit.
  • Curah hujan yang tinggi mempermudah pengembangbiakan nyamuk aedes aegepty di tempat yang terdapat banyak barang bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun