Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersedekahlah, Tuhan Jamin Rezekimu

22 November 2020   04:55 Diperbarui: 22 November 2020   05:09 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedekah/Foto: hudacendekia.or.id

Sementara itu setiap tahun tagihan PBB naik. 

Alhasil, saya menyanggupi menyumbangkan Rp1,2 juta. Agak nekat, karena saat itu tabungan sedang menipis. Tapi saya pikir biarlah, toh kapan-kapan saya bisa pinjam dari ayah jika ada keperluan mendesak atau kepepet membeli sesuatu. 

Saya pikir itulah sedekah kepada orang tua. Kakak saya yang nomor dua menyanggupi menambahi Rp500 ribu. Jadi ayah cukup perlu mengeluarkan Rp. 1,1 juta. 

Jumlah sebesar itu dalam hitungan saya tidak akan mengganggu arus kas (cashflow) bisnis kontrakan rumah petakan yang ayah kelola sejak bertahun-tahun selepas memilih bekerja sebagai montir mobil panggilan.

Ayah awalnya menolak tawaran saya. Namun akhirnya beliau bersedia menerima dan sangat berterima kasih. Beliau mendoakan agar rejeki saya lancar mengalir.  Saya mengaminkan sepenuh hati.

Selang dua hari kemudian datang kurir dari kantor klien yang saya kira sudah mem-blacklist saya. Ada kerjaan baru yang tenggatnya seminggu. Total honor Rp300 ribu. Rupanya mereka masih memberikan kesempatan kedua kepada saya. Alhamdulillah.

Soal besaran honor, tak apalah, yang penting saya masih mendapat kepercayaan. Itu hal yang mahal dalam bisnis, pikir saya. 

Lantas berturut-turut masuk order terjemahan lain dari biro-biro rekanan yang lain. Total omzet sepekan itu Rp2 juta lebih.

Dalam renungan saya, inilah berkah dari berbakti pada orang tua (birrul walidain). Juga berkah sedekah, berkah dari upaya berbagi dan memberi. 

Hingga kini, sepeninggal ayah, saya masih meneruskan kebiasaan bersedekah yang memang selalu dicontohkan beliau dan juga ibu saya. 

Saya ikuti kebiasaan mereka bersedekah rutin tiap Jumat. Juga menjadi donatur tetap untuk sebuah rumah yatim nasional. Terutama ketika saya menjadi penerjemah purnawaktu (full-time legal translator) pada salah satu kantor konsultan hukum sekaligus membangun bisnis biro terjemahan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun