Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buat Apa Menikah?

23 Agustus 2020   10:41 Diperbarui: 23 Agustus 2020   10:37 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikah, perlukah?/Foto: Shutterstock.com

Masuk hari ketigapuluh sekian, lampu kamar tak selalu gelap. Terlebih jika aku harus bekerja di depan komputer atau laptop hingga dini hari.

Istriku juga mulai belajar memahami bahwa suaminya tak bisa sepenuhnya "bermetamorfosis sempurna". Ia masih saja makhluk "semi-nokturnal".

Menikah juga konon membuat kaya.

Itu kata salah satu buku panduan menikah, yang banyak aku lahap jauh sebelum menikah, yang mengutip janji Al Qur'an bahwa Allah akan memampukan orang-orang yang menikah. Sementara definisi kaya, seperti halnya sukses, cenderung relatif.

Sebagian kawan, yang sudah menikah tentunya, menafsirkannya dalam dimensi materiil alias kebendaan.

"Sebelum menikah, ane gak punya apa-apa. Sekarang, alhamdulillah, sudah punya kendaraan pribadi dan sedikit tabungan."

Sobat yang lain memaknainya dalam dimensi spiritual. "Yah, biar belum punya apa yang banyak kami mau tetapi batin saya tenang setelah menikah."

Ya, apa pun alasannya, tetap berterima. Tak usahlah jadi kontroversi viral di media sosial, karena percuma saja. Apa pun hasil debatnya, yang menikah tetap menikah, dan yang jomlo tetap jomlo juga, jika belum saatnya. :).

Setidaknya, sesuai pengalaman pribadi, setelah menikah Anda akan kaya, dalam artian akan memiliki apa-apa yang belum Anda miliki.

Setidaknya memiliki istri atau suami, dan kemudian anak (jika dipercaya Tuhan). Dan bertambahlah jumlah keluarga besar. Ada mertua, saudara ipar dan anggota keluarga semenda lainnya. Dan juga tambahan kenalan, seperti teman-teman pasangan kita atau kolega lingkaran pergaulan sosial atau profesinya.

Maka, terbentanglah di hadapan Anda, jejaring silaturahim yang luas. Dan Tuhan menjanjikan syarat panjangnya umur dan berlimpahnya rizki adalah silaturahim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun