Kelapa merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, baik sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri. Salah satu jenis kelapa yang banyak digunakan adalah kelapa tua, terutama untuk produksi santan, minyak kelapa, dan berbagai produk olahan tradisional. Namun, belakangan ini terjadi kelangkaan dan kenaikan harga kelapa tua di berbagai daerah, yang memicu kekhawatiran banyak pihak. Fenomena ini bukan hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas industri kecil dan ketahanan pangan lokal.
Kenaikan harga dan kelangkaan kelapa tua dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, meningkatnya permintaan dari industri besar serta kebutuhan ekspor menyebabkan persaingan pasokan dengan pasar lokal. Produk turunan dari kelapa, seperti minyak kelapa murni (VCO), banyak diminati di pasar internasional karena tren hidup sehat dan produk alami. Akibatnya, stok kelapa tua yang biasanya diserap oleh pasar lokal menjadi berkurang drastis.
Kedua, faktor alam juga berperan. Cuaca ekstrem dan perubahan iklim menyebabkan hasil panen kelapa di beberapa daerah menurun. Petani pun mengalami kesulitan dalam menjaga produktivitas karena pohon kelapa membutuhkan waktu lama untuk berbuah, sehingga pemulihan stok tidak bisa berlangsung cepat.
Dampak dari kondisi ini sangat dirasakan oleh pelaku industri rumahan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha pembuat makanan tradisional yang bergantung pada santan, seperti penjual kue basah, warung makan, dan industri keripik, terpaksa menaikkan harga jual atau mengurangi produksi. Hal ini tentu memengaruhi daya beli masyarakat serta menurunkan pendapatan para pelaku usaha kecil.
Selain itu, kelangkaan kelapa tua juga mengancam ketahanan pangan lokal. Sebagai bahan makanan pokok alternatif, kelapa digunakan dalam banyak masakan nusantara. Jika kelangkaan ini terus berlangsung, masyarakat akan semakin terbatas dalam mengakses bahan pangan berkualitas, yang pada akhirnya berdampak pada pola konsumsi dan gizi keluarga.
Kelangkaan dan kenaikan harga kelapa tua bukan hanya isu ekonomi sesaat, tetapi juga merupakan sinyal penting bagi pemerintah dan masyarakat akan perlunya pengelolaan komoditas yang lebih adil dan berkelanjutan. Pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis untuk menyeimbangkan kebutuhan ekspor dan konsumsi domestik, mendukung petani kelapa melalui insentif dan pelatihan, serta memperkuat UMKM yang terdampak. Di sisi lain, masyarakat juga perlu mulai mempertimbangkan diversifikasi bahan pangan agar tidak terlalu tergantung pada satu komoditas. Dengan kolaborasi semua pihak, krisis ini bisa dihadapi dan dijadikan momentum untuk membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI