Mohon tunggu...
Nur Sahrah Thalib
Nur Sahrah Thalib Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar

Senang berkelana dan menjelajahi tempat-tempat baru.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir akibat Sampah: Masalah Tak Berkesudahan

16 Maret 2023   16:55 Diperbarui: 16 Maret 2023   17:08 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini, di daerah tempat tinggal penulis yaitu Bulo, Sulawesi selatan marak "didatangi" banjir, dengan bermacam-macam intensitas. Dari yang setinggi mata kaki hingga mencapai betis orang dewasa. Yang biasanya hanya datang 2 kali dalam setahun kini meningkat hingga 3 sampai 4 kali dalam setahun. 

Apabila hujan deras berlangsung, maka masyarakat harus harap-harap cemas dalam tidurnya di malam hari sebab takut akan datangnya banjir yang dapat merendam rumah serta harta benda didalamnya. Belum lagi apabila banjir datang bersamaan dengan musim panen, dimana gabah yang beratnya dapat mencapai 1 ton disimpan di kolong rumah. Banjir dapat dengan mudah merendam gabah yang disimpan masyarakat.

Curah hujan yang tinggi di daerah Sulawesi selatan serta tingginya tingkat kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai membuat banjir semakin tidak terkendali. Sampah yang dibuang ke sungai pun bermacam-macam jenisnya, dari yang mudah untuk didaur ulang hingga yang sulit untuk didaur ulang. Sampah popok bayi juga menjadi salah-satu permasalahan yang serius. 

Jarak rumah yang sangat dekat dari sungai, kemudian akar pohon yang sudah tidak mampu lagi untuk menahan aliran deras arus sungai juga menambah kecemasan masyarakat. Bagaimana tidak, dari tahun ke tahun terjadi longsor dan pelebaran luas sungai akibat ketidakmampuan dinding sungai untuk menahan derasnya arus yang tiba dari hulu di kala curah hujan sedang tinggi.

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai menjadi salah-satu alasan, mengapa masalah banjir tersebut tidak dapat ditanggulangi. Padahal, ada berbagai macam alternatif lain yang dapat dilakukan masyarakat untuk membuang sampah. 

gambar: dokumen pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun