Masjid Kuno Kuncen berdiri kokoh sebagai simbol sejarah dan situs budaya di Kota Madiun, Jawa Timur. Masjid ini memiliki nama resmi Masjid Nur Hidayatullah. Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1568, terjadi peristiwa penting di Kesultanan Demak yang berdampak besar pada daerah Madiun dan sekitarnya.
Setelah wafatnya Sultan Trenggono, Mas Karebet atau yang lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir menggantikan posisi sultan dan memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang. Pada masa itu, Pangeran Timur---yang juga dikenal dengan nama Ki Ageng Panembahan Ronggo Joemeno---diangkat menjadi Bupati Madiun pada tanggal 18 Juli 1568.
Sebagai bagian dari misinya dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Madiun, Pangeran Timur mendirikan Masjid Kuno Kuncen sekitar tahun 1575. Pendirian masjid ini sekaligus menandai perpindahan pusat pemerintahan Madiun dari Kelurahan Sogaten ke Kelurahan Kuncen.
Keunikan Masjid Kuno Kuncen tidak hanya terletak pada usianya yang mencapai ratusan tahun, tetapi juga pada gaya arsitekturnya yang masih sangat kental dengan nuansa Masjid Demak. Ciri khas ini terlihat dari model bangunan, atap tumpang bertingkat, serta ornamen-ornamen kayu yang sarat dengan nilai artistik masa lampau.
Di area masjid, terdapat pula gentong kuno yang dahulu digunakan sebagai tempat minum bagi bupati dan para kerabatnya. Selain itu, terdapat boncet, yakni alat tradisional yang berfungsi untuk menunjukkan waktu salat pada zaman dahulu, sebelum keberadaan jam modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI