Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Teguh Slamet Rahardjo, Pendiri Grup Lawak Srimulat

17 Mei 2022   20:40 Diperbarui: 17 Mei 2022   20:45 4194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teguh Slamet Rahardjo. (sumber : CNN Indonesia)

Grup lawak legendaris Indonesia, Srimulat akan kembali tampil menghibur masyarakat Indonesia melalui layar bioskop. Film yang berjudul Srimulat: Hil yang Mustahal akan tayang secara serentak di seluruh Indonesia pada 19 Mei nanti. Film ini mengisahkan tentang sejarah perjalanan dari grup lawak yang mengawali karir pementasannya di Kota Surakarta ini. Srimulat telah menjadi bagian dari grup lawak legendaris Indonesia dan telah disukai oleh generasi tahun 1960-an hingga 1980-an.

Pada tahun 1980-an, grup lawak ini pun secara perdana tampil di stasiun televisi satu-satunya yang ada di Indonesia kala itu, TVRI melalui acara "Aneka Ria Srimulat". Kepopuleran Srimulat di pentas lawak tidak terlepas dari sosok pria berdarah Tionghoa yang bernama Kho Tjien Tiong, atau lebih dikenal dengan nama Teguh Slamet Rahardjo bersama istri pertamanya, Raden Ayu Srimulat. Pada 8 Agustus 1950, Teguh yang lahir di Klaten, 8 Agustus 1926 ini mendirikan Gema Malam Srimulat beberapa saat setelah menikahi R.A. Srimulat.

Pada tahun 1968, Raden Ayu Srimulat meninggal dunia. Dua tahun setelah meninggalnya istri pertamanya tersebut, pria yang mahir memainkan alat musik gitar, piano, dan saxophone ini menikah dengan salah satu anggota grup lawak bentukannya, Djudjuk Djuariah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, salah satunya adalah Eko Saputro atau yang biasa dipanggil Koko.

Selama memimpin Srimulat, Teguh menggunakan corak kepemimpinan kharismatik. Pengaruhnya bersifat personal dan mendapatkan pengakuan yang luas dari para pengikutnya. Dilansir dari buku Srimulat: Era Televisi, Teguh memiliki kegemaran membaca buku. Dari kegemaran tersebut, Teguh mendapatkan ide untuk menulis cerita-cerita yang akan dipentaskan oleh grup lawaknya tersebut. Jadi, tidak heran jika Teguh dapat menulis cerita dengan judul-judul yang aneh dan unik karena kegemarannya tersebut seperti Air Mata Gigolo, Reuni Kamar Mayat, Bila Musim Cerai Tiba, dan Brigade Bayi.

Tahun 1980-an merupakan tonggak popularitas Srimulat di kancah hiburan nasional. Tidak hanya tampil di televisi, namun Srimulat juga sering diundang untuk menghibur di kediaman Presiden Soeharto di kawasan Cendana. Teguh wafat pada 22 September 1996 di Kota Surakarta. Tujuh tahun sepeninggal sang founder, grup lawak Srimulat tampil kembali dalam acara Aneka Ria Srimulat yang ditayangkan di Indosiar pada tahun 2003.

Pada tahun 2022 ini, rumah produksi IDN Pictures dan MNC Pictures memproduksi film yang menampilkan grup lawak tersebut dengan judul Srimulat: Hil yang Mustahal. Dalam film ini, karakter Teguh diperankan oleh aktor Rukman Rosadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun