Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Pak Jakob Oetama

10 September 2020   10:24 Diperbarui: 11 September 2020   18:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakob Oetama/grid.id

Pada tanggal 9 September 2020 lalu, kita kehilangan salah satu orang yang berjasa dalam dunia media cetak. Jakob Oetama atau yang biasa disapa pak JO wafat sekitar pukul 13.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jasanya mungkin bisa kita rasakan saat ini. Karena beliau, kita sebagai penulis bisa menulis apa saja yang kita ketahui melalui Kompasiana ini.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 27 September 1931. Ayah beliau adalah seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Seperti halnya ayahnya, beliau juga seorang guru sebelum akhirnya menekuni pekerjaannya di bidang media cetak. 

Bersama almarhum Petrus Kanisius Ojong atau P.K. Ojong, beliau mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang persuratkabaran yang sampai saat ini kita kenal dengan nama Kompas. Kompas didirikan pada tahun 1965. 

Beberapa berita pun pernah masuk dalam surat kabar ini, mulai dari pemberontakan Gerakan 30 September pada tahun 1965, tenggelam dan terbakarnya kapal Tampomas II pada tahun 1981, peristiwa gerhana matahari total pada tanggal 11 Juni 1983, pengeboman beberapa stupa di Candi Borobudur pada tahun 1985, sampai saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.

Selain menerbitkan surat kabar Kompas, beliau juga menerbitkan majalah Intisari. Aku pernah membaca majalah itu karena kebetulan pakdheku (pamanku, alm.) memiliki majalah itu. Majalah Intisari berisikan tentang cerita-cerita kriminal, resep masakan, dan artikel tentang kisah hidup salah satu artis terkenal. 

Saat itu, yang aku baca adalah kisah hidup dari pelawak Ateng (alm.), salah satu anggota grup lawak Kwartet Jaya. Beliau juga mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan, yaitu Gramedia. Aku baru tahu bahwa ternyata Gramedia itu miliknya Kompas. Berarti, pak JO ini berjasa juga dalam bidang pendidikan karena saat aku sekolah dulu, buku yang aku pakai itu rata-rata adalah buku-buku pelajaran terbitan Gramedia.  

Semoga saja kalau aku menulis buku nanti bisa diterbitkan di Gramedia. Selamat jalan pak Jakob Oetama. Semoga amal dan ibadahmu diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun